- Kolase tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV & iStockPhoto
Jangan Keliru Lagi, Buya Yahya Uraikan Waktu Terbaik Shalat Sunnah Awwabin Bukan antara Maghrib dan Isya tapi...
Artinya: "Barang siapa mengerjakan shalat sunnah enam rakaat setelah shalat Maghrib dan di antara shalat-shalat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka shalatnya sebanding ibadah dua belas tahun." (HR. Tirmidzi)
Hadis riwayat ini menandakan shalat sunnah awwabin mempunyai enam rakaat sebelum adzan Isya dikumandangkan oleh muadzin.
Seseorang bertaubat akan memperoleh keutamaan layaknya beribadah selama 12 tahun setelah melaksanakan shalat awwabin.
Buya Yahya pun menyinggung waktu terbaik kerap kali dikerjakan pada waktu awal malam hari saat menjawab pertanyaan jemaahnya.
"Tadi bahwa sebagian ulama menyebut shalat awwabin adalah dilakukan setelah shalat Maghrib, ada kami singgung cuma tidak kami bahas dengan detail," katanya.
Sebagai pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya mengerucutkan shalat Dhuha juga sering disebut waktu terbaik awwabin.
Mengapa shalat Dhuha menjadi waktu pelaksanaan sunnah awwabin?
"Hanya shalat Dhuha disebut langsung oleh Nabi shalatul Awwabin," sebut dia.
Pendakwah kelahiran dari Blitar ini memahami awwabin tidak mendapatkan tempat shlat sunnah yang terpopuler.
Meski begitu, ia berasumsii shalat Dhuha sebagai nama lain dari awwabin yang berfungsi untuk merindukan Allah SWT di kehidupannya.
Seorang mukmin mendapat jaminan derajatnya langsung diangkat oleh Allah SWT, memperoleh ganjaran masuk surga, mudah meraih aliran rezeki seluas samudera.
Kemudian, sarana bertaubat paling terbaik juga terletak pada sunnah awwabin agar dosa-dosa dihapuskan oleh Allah SWT.
Ia tidak mempermasalahkan apabila shalat sunnah awwabin tetap dilaksanakan antara Maghrib dan Isya.
"Diberi nama Awwabinnya adalah awwab orang kembali maksudnya itu shalatnya orang yang ingin kembali kepada Allah dengan menghidupkan antara Maghrib dengan Isya," jelasnya.
"Makanya awwabin orang kembali kepada Allah yang sudah Anda lakukan lanjutkan awwabin," tambahnya.
Buya Yahya mengingatkan pahala antara Maghrib dan Isya dengan waktu Dhuha mengandung perbedaan pahala sunnah awwabin.
Mengapa pahala sunnah awwabin berbeda jika di waktu Dhuha?
"Karena awwabin Dhuha itu lebih gede pahalanya daripada awwabin Anda tadi," tegasnya.
Menurutnya, orang yang merindukan kepada Allah SWT pada pagi hari langsung diijabah pahala ibadah awwabinnya. Meski antara Maghrib dan Isya juga mengandung ganjaran serupa.