Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) saat memimpin latihan.
Sumber :
  • PSSI

Jauh Sebelum PSSI Akhiri Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Bicara Jujur Kurang Nyaman dengan Budaya ini

Senin, 6 Januari 2025 - 20:09 WIB

tvOnenews.com - Shin Tae-yong pernah mengutarakan terkait budaya Tanah Air sebelum beredarnya kabar pahit PSSI mengakhirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Bahwasanya Shin Tae-yong telah membawa perubahan besar untuk Timnas Indonesia sejak dipinang oleh PSSI.

Kehadiran Shin Tae-yong sejak menjadi pelatih Timnas Indonesia yang terus dipercaya PSSI semakin melekat dengan budaya dan agama di Tanah Air.

Namun, kabar buruk Shin Tae-yong resmi tidak berstatus sebagai pelatih Timnas Indonesia setelah disampaikan PSSI membuat pecinta sepak bola Tanah Air patah hati.

PSSI telah mengumumkan bahwa Shin Tae-yong resmi dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia melalui konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025) pada siang hari WIB.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan keputusan pemecatan STY sapaan akrabnya, atas dasar hasil evaluasi bersama demi masa depan Timnas Indonesia.

Erick tidak melupakan jasa dan kerja keras coach Shin selama menjadi juru taktik Garuda sejak didatangkan pada Desember 2019.

"Kita sangat menyampaikan rasa terima kasih kepada kerja keras STY. Kita melakukan hal terbaik demi program-program dikehendaki (PSSI)," ucap Erick Thohir saat di konferensi pers di Jakarta.

Ketua Umum PSSI itu menuturkan bahwa hasil evaluasi mengakhiri coach Shin karena didasari dari seluruh perangkat pertandingan.

Sebelumnya, STY gagal membawa Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2024. Garuda tidak bisa merebut babak semifinal dalam gelaran tersebut.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berpose bersama Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY)
Sumber :
  • Instagram/@erickthohir

 

PSSI juga terus memantau seluruh kinerja tim, termasuk STY membawa Timnas Indonesia ke peringkat ketiga pada papan klasemen sementara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun, tren positif Timnas Indonesia harus berakhir sejak dikalahkan oleh China dengan skor 2-1 pada putaran ketiga.

Bahwasanya Garuda menjadi tim yang belum terkalahkan, meskipun menorehkan hasil seri sejak kontra Arab Saudi pada laga perdana putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain itu, Erick menyampaikan alasan lainnya karena Timnas Indonesia harus membutuhkan pemimpin yang selaras dengan para pemain.

"Bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang baik dan implementasi yang lebih baik," kata Erick.

Keputusan PSSI membuat masyarakat Indonesia patah hati karena STY telah menyatu dengan budaya, agama hingga dipercaya bisa melambungkan Garuda bermain di Piala Dunia 2026.

Kesuksesan STY tidak lepas dari antusias yang pernah diungkapkan dirinya perihal kebutuhan pemahaman budaya dan agama para pemain.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat di Stadion Pakansari, Bogor
Sumber :
  • PSSI

 

Menurut STY, belajar beberapa hal seperti budaya dan agama menjadi pembekalan dirinya untuk membentuk tim yang semakin kompak.

"Saat saya baru datang, saya berusaha memahami budaya Islam," ungkap Shin Tae-yong dalam sesi wawancara kepada media asal Korea Selatan, Sportalkorea dikutip tvOnenews.com, Senin.

Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu sampai langsung mempelajari budaya dan agama Islam saat baru tiba di Tanah Air.

Sebab, coach Shin mengetahui para pemain sangat melekat dengan kebutuhan spiritualnya. Apalagi, masyarakat Indonesia identik mayoritas penganut agama Islam.

Coach Shin sampai menemui seseorang di Jakarta yang dianggap memiliki pemahaman ilmu agama agar menjadi acuannya selama sebagai juru taktik Garuda.

"Dengan ini saya jadi berkompromi di mana ada yang mengatakan ibadah itu bisa dilakukan pada waktu tertentu," kata STY sapaan akrabnya.

Namun demikian, STY pernah mengutarakan penyesalannya terkait satu budaya yang selalu ditampilkan masyarakat Indonesia.

Ia yang sangat menjunjung tinggi sikap toleransi sempat memperoleh rasa tidak nyamannya terhadap budaya ini selama di Tanah Air.

Coach Shin memberikan perbandingan perbedaan antara budaya di Indonesia dengan Korea Selatan terkait penyebutan nama.

Ia menyoroti banyak orang Indonesia masih memanggil namanya hanya sebutan "Shin Tae-yong".

Menurutnya, cara pemanggilan nama seperti itu tidak mengandung sikap sopan santun. Hal ini membuatnya tidak nyyaman terhadap budaya tersebut.

Sebaliknya, budaya masyarakat di Korea Selatan, kata dia, sangat jarang hanya memanggil sebutan nama.

Ia mengatakan bahwa orang yang lebih tua dan berusia uzur sangat dihormati oleh pemuda di Korea Selatan.

"Bahkan anak-anak berusia 4-5 tahun di sini (Indonesia) memanggil saya 'Shin Tai-yong', seperti seorang teman," jelas STY dikutip tvOnenews.com dari Isplus, Senin.

Coach Shin menambahkan masyarakat Korea Selatan masih menghargainya karena menambahkan panggilan dengan kalimat "Pelatih Shin Tae-yong".

"Mereka bilang ini yang disebut budaya, tetapi saya merasa tidak enak saat pertama kali datang," ngaku STY.

"Jika itu kita (Korea Selatan), bukankah kita bakal memanggilnya 'Pelatih Shin Tae-yong'? Tetapi di sini, orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin dapat dengan mudah dipanggil dengan nama depan mereka," tandasnya.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:11
01:14
01:09
11:06
02:21
21:38
Viral