Ilustrasi jemaah shalat Jumat mendengar teks khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Teks Khutbah Jumat Singkat 20 September 2024: Kupas Tuntas Beberapa Hal Akhlak Nabi Muhammad SAW

Kamis, 19 September 2024 - 21:48 WIB

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat menjadi bagian bahan ceramah salah satu bentuk ibadah pada pelaksanaan shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat meliputi ajakan, doa, dan pengingat bagi umat Muslim berasal dari ceramah disampaikan oleh khatib shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat ini bersifat singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 20 September 2024.

Adapun teks khutbah Jumat singkat ini mengambil judul tentang tema akhlak Nabi Muhammad SAW.

Hal ini bertujuan agar umat Muslim dapat meledani akhlak mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW melalui penyampaian teks khutbah Jumat singkat tersebut.

Dinukil tvOnenews.com melalui laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (19/9/2024), teks khutbah Jumat singkat untuk shalat Jumat, 20 September 2024 berjudul "Kupas Tuntas Beberapa Hal Akhlak Nabi Muhammad SAW".


Ilustrasi jemaah shalat Jumat mendengar teks khutbah Jumat saat khatib ceramah. (Istockphoto)

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Kupas Tuntas Beberapa Hal Akhlak Nabi Muhammad SAW

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Sidang Jumat yang berbahagia dirahmati oleh Allah SWT

Pertama-tama, khatib mengajak jemaah shalat Jumat senantiasa memuji kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang masih dapat kita rasakan sampai saat ini.

Berbagai keberkahan menjadi rahmat yang berlimpah dan tidak terhitung patut kita syukuri bersama.

Tak lupa, kita senantiasa mengucap sholawat dan salam memuji baginda Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir untuk menyampaikan kebenaran dari Allah SWT kepada umat manusia.

Kaum muslimin rahimahumullah

Khatib ingin meminta izin untuk menyampaikan beberapa hal yang terdapat dalam akhlak Nabi Muhammad SAW pada kesempatan ceramah kali ini.

Hal ini bertujuan agar kita senantiasa menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan cara menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Beberapa akhlak mulia dari Nabi Muhammad SAW meliputi cara interaksi beliau yang patut kita teladani bersama.

Dari Suraha Al-Qalam menjadi dalil Al-Quran terkait puncak akhlak Nabi Muhammad SAW tertinggi, Allah SWT berfirman:

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Artinya: "Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam, 68:4)

Dari Aisyah RA mendapat pertanyaan terkait akhlak paling mulia dalam pergaulan manusia dimiliki Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran.

Dari jawaban Aisyah RA mengacu kepada akhlak dan adab berasal dari perilaku Nabi Muhammad SAW termaktub dalam Al-Quran.

Sidang Jumat yang berbahagia

Dari Abu Dzar RA meriwayatkan hadits bahwasanya Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya agar selalu berakhlak mulia, Rasulullah SAW bersabda:

اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: "Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi)

Dari hadits Abu Dzar RA lainnya meriwayatkan orang terbaik ditunjukkan melalui akhlaknya, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

Artinya: "Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari)

Kaum muslimin rahimahumullah

Nabi Muhammad SAW menjadi orang pertama yang mengaplikasikan akhlak mulia selama di kehidupannya.

Ada beberapa kisah dan ajaran Nabi Muhammad SAW menjadi hal yang patut diketahui terkait akhlak.

Hal pertama meliputi kejujuran melalui perkataan dan perbuatannya yang salah satu sifatnya dikenal umat hingga musuh-musuhnya.

Hal itu menunjukkan Nabi Muhammad SAW mendapat julukan sebagai "Al-Amin" memiliki arti orang terpercaya.

Seluruh hidup beliau selalu menyertakan kejujuran baik terhadap umat dan musuh-musuhnya meski pernah berusaha membunuh Nabi Muhammad SAW.

Hal kedua berupa kelapangan hati, kemurahan hati, kedermawanan dan suka memberi.

Dari Anas RA meriwayatkan hadits terkait hal tersebut, begini bunyinya:

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ، فَأَعْطَاهُ إِيَّاهُ، فَأَتَى قَوْمَهُ فَقَالَ: أَيُّ قَوْمِ! أَسْلِمُوا فَوَاللَّهِ إِنَّ مُحَمَّدًا لَيُعْطِي عَطَاءً؛ مَا يَخَافُ الْفَقْرَ. قَالَ أَنَسٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَإِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيُسْلِمُ مَا يُرِيدُ إِلَّا الدُّنْيَا، فَمَا يُسْلِمُ حَتَّى يَكُونَ الْإِسْلَامُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا

Artinya: "Seorang laki-laki meminta kepada Nabi SAW sejumlah kambing yang berada di antara dua gunung, maka Nabi SAW memberikannya kambing tersebut. Orang itu pun pulang kepada kaumnya dan berkata: "Wahai kaumku! Masuklah Islam, karena demi Allah, sesungguhnya Muhammad memberikan pemberian yang tidak takut miskin." Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, "Sungguh, ada orang yang masuk Islam hanya karena dunia, namun tidak lama kemudian Islam menjadi lebih dicintai olehnya daripada dunia dan segala isinya." (HR. Muslim)

Hal ketiga meliputi Nabi Muhammad SAW senantaiasa menjaga lisan dan menahan diri untuk menyakiti orang lain hingga meninggalkan sumpah serapah dan cacian.

Dari Anas RA meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melaknat orang lain, begini bunyinya:

لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا لَعَّانًا وَلَا سَبَّابًا

Artinya: "Rasulullah SAW bukanlah orang yang berperangai buruk, tidak suka melaknat, dan tidak suka mencela." (HR. Bukhari)

Kaum muslimin rahimahumullah

Demikianlah khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama, sebenarnya masih banyak hal belum terungkap mengenai akhlak mulia Nabi Muhamamd SAW. Namun, ketiga hal tersebut bisa menjadi pengingat dan acuan bagi umat Muslim selalu menerapkan suri teladan beliau dalam sehari-hari.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral