Ilustrasi Jimat.
Sumber :
  • Istimewa

Jangan Coba-coba Bawa Jimat saat Haji, Bisa Dihukum Mati

Senin, 25 Maret 2024 - 15:41 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan kepada para calon jamaah haji Indonesia untuk tidak membawa jimat saat ke Tanah Suci. 

Hal ini karena saat pemeriksaan bawaan calon jamaah haji di Bandara, terkadang ditemukan barang berupa jimat.

“Tolong jangan bawa jimat. Yakinlah, Ka'bah lebih sakti dari jimat apa pun,” ujar Subhan Cholid selalu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU Kemenag di Jakarta, dikutip Senin (25/3/2024).

Subhan kemudian menjelaskan bahwa di wilayah Arab Saudi, jimat masuk dalam pasal sihir.

"Di Arab Saudi, jimat masuk pasal sihir. Pasal sihir ini hukumannya sangat berat, maksimal dihukum mati," tandas Subhan.

Lalu bagaimana hukum seorang Muslim yang percaya dengan jimat?

Secara teologis, seorang Muslim  yang mempunyai keyakinan terhadap sesuatu kekuatan, selain Allah SWT, maka hal itu termasuk tindakan syirik. 

Jika seorang Muslim yakin pada kekuatan Allah SWT maka harus diimplementasikan dalam kehidupan, seperti dalam bentuk keyakinan, perkataan, perbuatan dan amal shaleh.

Bagaimana cara taubat dari dosa memakai jimat?

Jika seorang Muslim pernah melakukan dosa memakai jimat atau apapun, maka haruslah lekas bertaubat.

Bertaubat artinya mengaku kesalahannya dan tidak mengulangi tindakan yang salah serta berupaya untuk melakukan kebaikan sesuai tuntunan yang diajarkan dalam Islam.

Dalil Tentang Syirik

Syirik disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur'an.

Berikut beberapa dalil mengenai syirik yang tercantum dalam Al-Qur'an.

Surat Al Hajj ayat 26

وَاِذْ بَوَّأْنَا لِاِبْرٰهِيْمَ مَكَانَ الْبَيْتِ اَنْ لَّا تُشْرِكْ بِيْ شَيْـًٔا وَّطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْقَاۤىِٕمِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Wa iż bawwa'nā li'ibrāhīma makānal-baiti allā tusyrik bī syai'aw wa ṭahhir baitiya liṭ-ṭā'ifīna wal-qā'imīna war-rukka‘is-sujūd(i).

Artinya: (Ingatlah) ketika Kami menempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan berfirman), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun, sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, mukim (di sekitarnya), serta rukuk (dan) sujud. (QS: Al Hajj ayat 26).

Surat Al Hajj ayat 31.

Dalil tentang syirik yang kedua adalah surat Al Hajj ayat 31.

Dalam surat ini, diperintahkan agar segala aktifitas yang kita lakukan dalam ibadah haji benar-benar karena Allah SWT.

Berikut lafadz dan artinya.

حُنَفَاۤءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهٖۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاۤءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَانٍ سَحِيْقٍ

Ḥunafā'a lillāhi gaira musyrikīna bih(ī), wa may yusyrik billāhi fa ka'annamā kharra minas-samā'i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq(in).

Artinya: (Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya. Siapa yang mempersekutukan Allah seakan-akan dia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.

Itulah salah satu peringatan penting yang sebaiknya diperhatikan oleh calon jemaah haji. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral