- istagram @khofifah.ip
Diminta Mundur dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkamnas Prabowo, Kenapa Khofifah Begitu Ditakuti? Ternyata Ini Kekuatan Banom NU Ini di Jawa Timur
Jakarta,tvOnenes.com-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan Khofifah Indar Parawansa untuk non-aktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) jika menjadi jurkamnas TKN Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Khofifah memang resmi ditetapkan menjadi dewan pengarah sekaligus jurkamnas TKN Prabowo-Gibran, sebagaimana diumumkan oleh Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (11/1).
Nusron menjelaskan TKN telah mengeluarkan surat keputusan bergabungnya Khofifah yang akan efektif berlaku pada Minggu, 21 Januari 2024. "SK-nya sudah dibuat, namun SK-nya mungkin akan efektif mulai tanggal 21 Januari," katanya.
Nusron juga mengatakan bahwa Khofifah akan cuti sebagai Gubernur Jatim selama bertugas di TKN Prabowo-Gibran. "(Khofifah) akan cuti sebagai gubernur untuk konsentrasi sampai proses pemenangan," ujar Nusron. Khofifah Indar Parawansa sendiri sudah menyatakan terbuka bersedia bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Janji saya, saya siap masuk TKN usai umroh. Silahkan saya dimasukkan sebagai Jurkamnas," ujar Khofifah di ruang VIP Bandara Juanda.
Bergabungnya Khofifah menjadi jawaban ke mana arah politik Gubernur Jawa Timur yang dianggap memiliki massa loyal lewat Badan Otonom Nadlatul Ulama: Muslimat NU. Hampir sepuluh tahun, sejak 2014, Khofifah lewat ormas Muslimat NU, selalu memberikan dukungan politik pada Jokowi.
Partai politik wajar jika waswas dan takluk oleh Muslimat NU. Pengurus Muslimat NU banyak merebut pucuk pimpinan daerah, dari tingkat kabupaten/kota sampai provinsi. Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Juni 2018, selain Khofifah dan Anna yang unggul, Munjidah Wahab juga memenangi Pemilihan Bupati Jombang, dan Ika Puspita Sari menjadi jawara di Pemilihan Wali Kota Mojokerto. Mereka semua pengurus struktural Muslimat NU.
Khofifah adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Anna Sekretaris PP Muslimat NU, Munjidah Ketua Muslimat NU Jombang, dan Ika pengurus Muslimat NU Mojokerto. Total, Jawa Timur memiliki 10 kepala daerah perempuan, belum termasuk yang menjabat wakil kepala daerah. Dan mereka secara kultural merupakan Muslimat NU.