- Kolase tvOnenews.com/ Instagram @wardatinamawa
Inara Rusli dan Insanul Fahmi Tak Gentar Hadapi Laporan Wardatina Mawa, Tetap Utamakan Perdamaian
tvOnenews.com - Kasus rumah tangga antara Insanul Fahmi, Wardatina Mawa, dan Inara Rusli masih menjadi sorotan publik.
Setelah laporan dugaan perzinahan yang diajukan Mawa terhadap suaminya dan Inara, kini pihak Insan dan Inara menyatakan siap menghadapi proses hukum yang berjalan.
Meski begitu, keduanya tetap berharap masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik melalui jalur kekeluargaan tanpa harus memperpanjang polemik di ranah publik.
Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi, Insanul Fahmi menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi laporan yang diajukan oleh istri sahnya, Wardatina Mawa.
Menurutnya, ia menghargai proses hukum dan siap menjalani setiap tahapan yang diperlukan.
Namun, ia juga menilai bahwa permasalahan ini sebaiknya tidak terus diperpanjang melalui pelaporan balik yang justru akan memperkeruh keadaan.
- Kolase tvOnenews.com / YouTube MAIA ALELDUL TV / Instagram @gosip_danu
“Ya harus siap mau bagaimanapun kita hargai proses hukum harus tetap berlanjut. Cuma memang yang kita utamakan adalah perdamaian, bukan karena takut proses hukumnya,” ujar Insanul Fahmi.
Ia melanjutkan, bahwa permasalahan rumah tangganya kini sudah melebar ke publik dan menyita perhatian banyak pihak, termasuk aparat kepolisian.
Karena itu, ia mengaku khawatir jika kasus semacam ini terus berulang, justru akan membuat pihak berwajib terbebani dengan urusan pribadi masyarakat.
“Maksudnya ini nanti buat laporan terus ada laporan balik, terus ada laporan balik lagi, laporan balik lagi. Kan maksudnya sedih juga, kasihan juga bapak polisi buat ngurusin rumah tangga. Bagusnya kalau bisa diserahkan sama aku aja ya kan,” lanjutnya.
Insan juga menegaskan bahwa permasalahan yang terjadi antara dirinya dengan Mawa tidak berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penelantaran hak-hak istri.
Menurutnya, sejauh ini semua kewajiban dan hak dalam rumah tangga sudah dipenuhi. Karena itu, ia menganggap tidak perlu memperpanjang masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi dan niat baik.
“Ini juga bukan masalah KDRT, bukan masalah yang tidak dipenuhi hak-haknya. Masing-masing semuanya dipenuhi hak-haknya. Jadi kasihan juga nanti kalau misalnya hal ini dinormalisasi ke depan,” ujarnya.
Insanul Fahmi juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi permasalahan rumah tangga, apalagi ketika sudah menjadi konsumsi publik.
Ia menilai bahwa dalam kehidupan berumah tangga, konflik adalah hal yang wajar, namun sebaiknya diselesaikan secara pribadi tanpa perlu campur tangan hukum, kecuali dalam situasi yang benar-benar darurat.
“Jadi nanti kalau ada dikit-dikit ribut lapor polisi, ada dikit-dikit ribut lapor polisi, semuanya begitu. Padahal kan bukan yang gimana-gimana gitu kan. Kasihan juga bapak polisi,” katanya dengan nada prihatin.
Lebih lanjut, Insan menegaskan bahwa ia dan Inara tidak berniat melawan Mawa atau memperkeruh keadaan.
Mereka hanya ingin menunjukkan sikap kooperatif dan berharap semua pihak bisa menahan diri agar konflik ini bisa berakhir damai.
Menurutnya, ada banyak masalah yang lebih penting di Indonesia yang seharusnya menjadi fokus aparat penegak hukum.
“Padahal sebenarnya masih banyak banget masalah-masalah di Indonesia ini yang harus diungkap. Ada bencana alam, ada masalah korupsi. Kasihan banget bapak polisi harus ngurusin rumah tanggaku,” ucapnya menutup pernyataan.
Pernyataan Insanul Fahmi tersebut menuai beragam tanggapan publik. Sebagian warganet menilai langkah Insan dan Inara untuk memilih jalan kekeluargaan sudah sepatutnya dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab.
Sementara sebagian lainnya menilai pernyataan tersebut bisa dianggap sebagai upaya agar bisa membujuk Mawa supaya menerima dipoligami.
Meski begitu, hingga kini proses hukum masih berjalan, sementara Mawa tetap kukuh mempertahankan laporannya. (adk)