- Kolase tim tvOnenews
Getir, 5 Fakta Janggal yang Menyelimuti Kematian Diplomat Arya Daru, Nomor 3 Bisa Bikin Gigit Bibir
tvOnenews.com - Misteri di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), semakin menyita perhatian publik.
Meski polisi menyimpulkan Arya meninggal karena bunuh diri, sejumlah fakta di lapangan menunjukkan adanya kejanggalan yang belum sepenuhnya terjawab.
Mulai dari pesan WhatsApp yang salah kirim, sosok misterius bernama Vara, hingga hilangnya ponsel sang diplomat, semua membuka ruang pertanyaan lebih luas tentang apa yang sebenarnya terjadi pada malam kematiannya.
Arya ditemukan tak bernyawa pada pagi hari, Selasa, 8 Juli 2025, di kamar indekosnya kawasan Menteng.
Saat ditemukan, wajahnya tertutup lakban kuning hingga ke kepala. Temuan ini tak hanya mengguncang rekan dan keluarga, tetapi juga publik yang mengenalnya sebagai pribadi tenang dan berdedikasi.
Namun, sehari sebelumnya, Senin malam, sejumlah hal aneh mulai terjadi dan terpantau oleh CCTV serta keterangan saksi di lokasi terakhir Arya terlihat hidup.
Berikut 5 fakta janggal yang menyelimuti kematian Arya Daru:
1. Salah Kirim Pesan WhatsApp
Salah satu kejanggalan yang muncul ke permukaan adalah soal pesan WhatsApp yang salah kirim. Kepolisian mengungkap bahwa Arya sempat mengirim pesan kepada seseorang yang ternyata bukan penerima seharusnya.
“Berdasarkan CCTV terlihat korban antre taksi Bluebird, korban membawa tas gendong dan tas belanja, sesuai dengan keterangan saksi bahwa korban salah mengirim pesan WhatsApp,” demikian keterangan dalam tayangan konferensi pers yang digelar Polda Metro Jaya, Rabu, 30 Juli 2025, seperti dilaporkan.
Meski polisi enggan merinci isi pesan dan identitas penerimanya, informasi yang beredar menyebut bahwa pesan tersebut diterima oleh istri Arya, Meta Ayu Puspitantri.
Pesan salah kirim ini memicu kekhawatiran Meta hingga ia menghubungi penjaga kos untuk memeriksa kondisi suaminya.
2. Perubahan Tujuan Taksi
Tak hanya itu, perubahan tujuan taksi juga menjadi poin mencurigakan lainnya. Awalnya, Arya disebut memesan taksi dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, berdasarkan rekaman dan keterangan saksi, tujuan itu mendadak dialihkan ke Gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, membenarkan perubahan arah ini namun enggan mengungkap lebih lanjut motif di baliknya.
"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," ujar Wira.
3. Siapa Sosok Vara?
Nama Vara juga muncul dalam pusaran peristiwa ini. Ia disebut sebagai salah satu rekan kerja Arya yang menemaninya berbelanja di Mal Grand Indonesia pada malam terakhirnya.
Selain Vara, ada juga Dion yang turut serta dalam aktivitas itu. “Terkait apakah sudah diambil keterangan, sudah,” ujar Wira saat ditanya soal pemeriksaan terhadap dua rekan tersebut.
Namun, hubungan antara Arya dan Vara masih menjadi teka-teki, yang tidak dijelaskan lebih lanjut karena dianggap menyangkut ranah pribadi.
4. HP yang Hilang
Fakta lain yang turut menjadi perhatian adalah hilangnya ponsel milik Arya Daru. Hingga kini, keberadaan HP tersebut belum diketahui.
Padahal, ponsel itu bisa menjadi kunci penting untuk melacak komunikasi terakhir Arya, termasuk isi lengkap pesan WhatsApp yang dikirim pada malam itu.
Dalam berbagai kasus serupa, data ponsel sering kali memberikan petunjuk penting terkait tekanan mental, ancaman, atau motif yang tersembunyi.
5. Misteri Kematian Arya, Bunuh Diri atau Dibunuh?
Pihak kepolisian telah menyimpulkan kematian Arya sebagai bunuh diri, berdasarkan hasil visum dan investigasi awal.
Kombes Wira Satya menjelaskan bahwa penyebab kematian adalah “gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” mengindikasikan adanya sumbatan pada jalur napas yang menghambat oksigenasi tubuh.
Namun, penemuan jasad Arya dalam posisi terikat dan wajah dilakban masih menyisakan banyak tanda tanya di kalangan publik.
Terlebih dengan beberapa fakta janggal yang muncul ke permukaan. Proses penyelidikan disebut berlangsung selama tiga pekan dan melibatkan berbagai pihak seperti Puslabfor, Pusident Bareskrim Polri, dokter forensik RSCM, hingga psikolog forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor).
Meskipun kesimpulan resmi telah disampaikan, publik menanti apakah akan ada lanjutan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh aspek-aspek yang belum terjawab.
Terutama soal siapa sebenarnya Vara, ke mana perginya ponsel Arya, dan mengapa pesan terakhirnya justru dikirim ke orang yang salah. (udn)