Ramalan Keuangan Weton 18 Juli 2025: Selasa Pahing, Kamis Kliwon, Minggu Pon

tvOnenews.com - Dalam perhitungan primbon Jawa, setiap weton memiliki karakteristik dan nasib yang berbeda, tergantung pada kombinasi hari dan pasaran kelahirannya.

Tanggal 18 Juli 2025 jatuh pada Jumat Legi, hari yang memiliki neptu 6 (Jumat = 6, Legi = 5).

Hari ini dikenal sebagai waktu yang membawa energi lembut namun penuh ujian batin, terutama bagi mereka yang wetonnya kurang selaras dengan sifat hari tersebut.

Berikut ini adalah tiga weton yang diprediksi akan mengalami seret rezeki pada tanggal tersebut, baik karena ketidakseimbangan energi atau karena potensi hambatan dalam usaha dan pekerjaan.

1. Selasa Pahing

Weton Selasa Pahing memiliki jumlah neptu 12 (Selasa = 3, Pahing = 9). Kombinasi ini menunjukkan karakter yang kuat, mandiri, namun terkadang terlalu keras kepala.

Ketidaksesuaian antara neptu tinggi dan karakter hari Jumat Legi yang cenderung lembut bisa menyebabkan ketegangan energi.

Pada 18 Juli 2025, orang Selasa Pahing sebaiknya berhati-hati dalam pengambilan keputusan finansial.

Potensi kehilangan peluang atau salah langkah dalam mengelola uang cukup besar. Disarankan untuk menunda investasi besar atau perjanjian bisnis yang belum jelas keuntungannya.

2. Kamis Kliwon

Orang yang lahir pada Kamis Kliwon memiliki neptu 14 (Kamis = 8, Kliwon = 6), tergolong tinggi.

Dalam primbon, angka ini sering dikaitkan dengan beban tanggung jawab yang besar. Sayangnya, pada Jumat Legi, energi tinggi ini cenderung "bertabrakan" dengan nuansa harinya yang damai.

Akibatnya, mereka bisa merasa jenuh, kehilangan semangat, atau mengalami hambatan di tempat kerja.

Masalah keuangan yang muncul bisa berasal dari pengeluaran tak terduga atau pemasukan yang tertunda.

Disarankan untuk menjaga emosi dan menghindari konfrontasi agar tidak memperparah situasi.

3. Minggu Pon

Dengan neptu 10 (Minggu = 5, Pon = 5), weton Minggu Pon dikenal memiliki sifat idealis dan terkadang kurang realistis dalam menghadapi kenyataan.

Pada Jumat Legi ini, mereka mungkin akan menghadapi tantangan dalam menyelaraskan keinginan dengan kenyataan, terutama dalam hal keuangan.

Peluang yang diharapkan bisa saja tidak datang, atau hasil yang diinginkan tidak sesuai ekspektasi. Ini bisa menimbulkan stres dan ketidakpastian.