- REUTERS/Issei Kato
Terpopuler Timnas Indonesia: Negara Timur Tengah Protes ke AFC Soal Tuan Rumah Round 4, Maarten Paes Resmi Pamit, Omongan Sumardji Terbukti Usai Garuda Dibantai Jepang
Di tengah gelombang protes ini, PSSI menjadi satu-satunya federasi yang belum mengeluarkan sikap resmi terkait kabar tersebut.
2. Resmi Pamit, Maarten Paes Siap Gabung Messi di MLS All-Star
Maarten Paes resmi pamit dari skuad Garuda usai tuntasnya laga melawan Jepang.
Dalam unggahan Instagram Story pada Rabu (11/6/2025), kiper berusia 27 tahun itu menyampaikan salam perpisahan kepada Timnas dan bersiap kembali ke klubnya, FC Dallas, di Amerika Serikat.
- Kolase Instagram/Maarten Paes & X/Timnas Indonesia
Meski tak dimainkan dalam dua laga terakhir digantikan Emil Audero nama Paes justru mencuat di MLS.
Ia masuk dalam daftar kandidat untuk tim MLS All-Star 2025. Menurut situs resmi MLS dan FC Dallas, Paes kini berada di posisi ketiga dalam voting penjaga gawang, di bawah Dayne St. Clair dan Pedro Gallese.
Jika terpilih, Paes berpeluang tampil satu tim dengan Lionel Messi*, yang memuncaki voting di sektor penyerang. Ini akan menjadi musim kedua Paes tampil di MLS All-Star jika lolos seleksi final.
3. Ternyata Sumardji Benar, Verdonk Salah Besar
Sebelum laga kontra Jepang, bek naturalisasi Calvin Verdonk sempat menyatakan bahwa Garuda punya peluang menang karena Jepang telah lolos.
“Kita bisa berharap keajaiban… mereka sudah lolos, jadi mungkin kami punya kesempatan,” ucap Verdonk kala itu.
- tvonenews.com - Taufik Hidayat
Namun hasil di lapangan berkata lain. Jepang tampil dominan, mencetak enam gol dan menguasai 71% bola. Ironisnya, Verdonk bahkan tak dimainkan agar tak terkena akumulasi kartu.
Di sisi lain, ucapan Sumardji yang lebih realistis justru terbukti. “Target lawan Jepang itu imbang. Kita harus realistis,” ucapnya di tvOne Maret lalu.
Meski kalah telak, perjuangan Garuda tetap patut diapresiasi. Gol Ole Romeny ke gawang China dan Bahrain menjadi penentu penting, dan Kluivert disebut telah menyiapkan rotasi demi menjaga kekuatan inti di fase berikutnya.