- Kolase tvOnenews.com
Top 3 Sepak Bola: Timnas Indonesia U-17 Tak Jadi ke Piala Dunia?, Erick Thohir Tegaskan soal Pergantian Pelatih Skuad Garuda Muda, Hingga Ramalan Pemuka Adat Bali soal Piala Dunia
tvOnenews.com - Perhatian publik sepak bola Tanah Air tertuju pada tiga topik besar yang melibatkan Timnas Indonesia, baik di level junior maupun senior.
Dari kekalahan menyakitkan di level U-17 hingga seruan mempertahankan pelatih, hingga prediksi unik tentang peluang ke Piala Dunia dari tokoh adat Bali semua menjadi sorotan utama yang menyedot perhatian netizen dan media.
Berikut ini adalah tiga artikel sepak bola terpopuler hari ini versi *tvOnenews.com* yang membahas dinamika terkini seputar Timnas Indonesia:
1. Dibantai Korea Utara 0-6, Garuda Muda Tetap Lolos ke Piala Dunia U-17
Timnas Indonesia U-17 menelan kekalahan telak dari Korea Utara dengan skor 0-6 di perempat final Piala Asia U-17 2025 yang digelar di Jeddah, Senin (14/4/2025).
Ini menjadi kekalahan terbesar Garuda Muda di turnamen tersebut. Meski tampil impresif di fase grup, dominasi Korea Utara yang agresif sejak menit awal membuat tim asuhan Nova Arianto kewalahan. Usai laga, Nova tetap memberi apresiasi kepada anak asuhnya.
“Saya berterima kasih kepada pemain saya yang bermain luar biasa malam ini,” ujar Nova.
- Kolase
Kekalahan ini sempat menimbulkan kekhawatiran soal kelanjutan kiprah Indonesia di Piala Dunia U-17 2025.
Namun, Garuda Muda tetap dipastikan lolos karena sudah mengamankan tiket lewat fase grup dan menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di ajang tersebut.
“Kami akan evaluasi terlebih dahulu, lalu menyusun road map untuk persiapan menuju Piala Dunia,” tambah Nova. Turnamen akbar ini sendiri akan berlangsung di Qatar pada November 2025.
2. Netizen Serukan “Kawal Nova Arianto”, Erick Thohir Tegaskan Keputusan Pelatih Hak Penuh PSSI
Sukses membawa Timnas U-17 ke Piala Dunia 2025 usai menang 4-1 atas Yaman memicu gelombang dukungan publik terhadap Nova Arianto agar tetap dipertahankan sebagai pelatih.
Tagar “Kawal Nova Arianto” ramai digaungkan netizen, yang menilai Nova layak terus memimpin Garuda Muda. Nova pun sempat memuji mental dan visi para pemainnya.
“Saya lihat semua pemain sangat luar biasa, secara mental, visi, dan pemahaman,” katanya, mengutip pernyataannya di laman resmi PSSI.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi seruan tersebut dengan hati-hati. Dalam pernyataannya kepada media, Erick menegaskan bahwa keputusan terkait pelatih merupakan hak prerogatif federasi.
“Hak prerogatif pergantian pelatih itu ada di PSSI, dan kita punya perhitungan kalkulatif,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube JPNN.com (16/4/2025).
- tvOnenews.com - Ilham Giovanni
Erick juga menyinggung bahwa pergantian pelatih senior dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert dilakukan atas dasar evaluasi menyeluruh.
Ia berharap publik tak terjebak pada pola pikir membandingkan pelatih lama dan baru, melainkan fokus pada masa depan tim.
3. Pemuka Adat Bali: Kunci Lolos ke Piala Dunia, Timnas Harus Libatkan Pemain Lokal Potensial
Komentar menarik datang dari Jero Mangku Made Badra, pemuka adat asal Bali sekaligus mantan Kepala Dinas Kabupaten Badung.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Kambali Zutas, ia menyatakan bahwa Timnas Indonesia harus berani berbenah dan tidak terpaku pada kenyamanan. Ia menyebut pergantian dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert adalah langkah maju.
“STY bagus, tapi jangan sampai kita di zona nyaman. Harus ada langkah untuk ke round ketiga dan keempat,” ucapnya.
Jero Mangku juga menyoroti pentingnya sinergi antara pelatih dan pemain, terutama dalam hal komunikasi dan strategi.
Ia menganggap Kluivert memiliki potensi besar dalam menyatukan persepsi tim. Lebih lanjut, ia mendorong keterlibatan lebih banyak pemain lokal potensial dari liga domestik.
“Nanti dari sana dia (Kluivert) bisa lihat pemain-pemain potensial. Penting untuk ada alih teknologi dan taktik dari pemain diaspora ke lokal,” ujarnya. Pendekatan ini dinilai bisa jadi jembatan emas bagi Timnas Indonesia untuk mengejar mimpi tampil di Piala Dunia 2026.
Ketiga berita ini memperlihatkan betapa besar perhatian publik terhadap perkembangan Timnas Indonesia, dari level junior hingga senior.
Kemenangan, kekalahan, strategi pelatih hingga pandangan spiritual budaya lokal—semuanya menjadi warna yang menggambarkan gairah sepak bola nasional hari ini. (udn)