- Red Sparks
Top 3 Sports: Giovanna Milana Bongkar 'Aib' Red Sparks, 'Hubungan' Megawati dan KOVO Memanas? Volimania Korea Serang Balik Netizen Indonesia dan Protes Soal....
tvOnenews.com - Top 3 berita voli yang menyoroti Liga Voli Korea, Megawati Hangestri, KOVO, dan kisruh Red Sparks usai laga final.
Drama di kancah Liga Voli Korea kembali mencuat ke permukaan, kali ini berpusat pada sosok Megawati Hangestri Pertiwi, opposite asal Indonesia yang musim ini sukses membawa Red Sparks ke final V-League.
Namun, sorotan bukan hanya pada prestasinya, melainkan juga pada ketidakadilan yang ia terima dari pihak liga.
Keputusan KOVO untuk tidak memasukkan Megawati dalam Best 7 musim 2024/2025 memicu reaksi keras dari fans, memantik perdebatan panjang di media sosial hingga ke forum-forum Korea Selatan.
Kisah ini semakin panas setelah mantan rekan setimnya, Giovanna Milana, membeberkan 'aib' internal Red Sparks.
Ungkapan jujurnya soal perlakuan manajemen terhadap pemain menambah bara dalam api protes netizen Indonesia terhadap federasi voli Korea.
Sementara itu, di sisi lain, fans voli Korea Selatan balik menyerang, menuduh penggemar Indonesia terlalu emosional dan tidak objektif.
Polemik ini memperlihatkan sisi lain dari kompetisi profesional yang tak melulu soal statistik dan kemenangan, melainkan juga menyentuh isu kemanusiaan dan penghargaan terhadap perjuangan atlet voli.
Berikut ini top 3 artikel sports yang menjadi pusat perbincangan volimania di Korea Selatan dan Indonesia:
1. Giovanna Milana Ungkap Sisi Gelap Red Sparks: “Pemain Diperlakukan Seperti Aset”
Giovanna Milana, eks bintang Red Sparks dan sahabat dekat Megawati, menghebohkan publik dengan pernyataannya bahwa pemain di tim lamanya hanya dianggap aset semata.
- instagram/@gia_day
Dalam unggahan Instagram yang kemudian ia hapus, Gia menuliskan, “Para pemain diperlakukan seperti aset, bukan sebagai manusia.”
Pengakuannya muncul di tengah kontroversi Megawati yang dicoret dari Best 7 meski mencetak dua MVP ronde dan membawa Red Sparks ke final.
Gia kini berkarier di Amerika bersama Atlanta Volleyball Club dalam LOVB, namun rumor kembalinya ia ke Red Sparks untuk menggantikan Vanja Bukilic yang cedera makin santer terdengar.
Jika benar, reuninya dengan Megawati bisa jadi momen panas, apalagi setelah komentar kritis tersebut. Di balik pujian pada performa tim, banyak yang mulai menyoroti bagaimana sistem KOVO memperlakukan pemain asing, khususnya dari Asia Tenggara.
2. Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7: “Udah Effort Tapi Gak Dihargai”
Kekecewaan Megawati terhadap keputusan KOVO terlihat jelas dari unggahannya di TikTok: “Udah effort tapi nggak dihargai, jadi jual mahal aja sekalipun datang ke rumah.”
Kalimat ini diyakini netizen sebagai bentuk sindiran terhadap federasi yang tak memberi apresiasi, meski Megawati mencatat 1.020 poin, menjadi top scorer Red Sparks, serta mencatat efisiensi serangan tertinggi dengan 48,06 persen.
- KOVO
Tak hanya gagal membawa pulang gelar juara, Megatron juga tak mendapat satu pun penghargaan individu, padahal ia telah dua musim berturut-turut membawa timnya ke final sesuatu yang belum pernah dilakukan pemain asing Asia Tenggara.
Beberapa netizen menyebut KOVO hanya memanfaatkan ketenaran Megawati demi promosi liga, tanpa imbalan yang setimpal.
“Mega cuma dijadikan alat branding, gajinya pun standar, fasilitas pun enggak maksimal,” tulis salah satu komentar viral.
3. Volimania Korea Balas Kritik Fans Indonesia: “Mega Udah Pergi, Diamlah!”
Ketidakpuasan fans Indonesia terhadap keputusan KOVO tak berhenti di media sosial. Ribuan komentar membanjiri akun KOVO dan Red Sparks, membuat subscriber menurun drastis.
Namun aksi ini dibalas sinis oleh volimania Korea. Seorang netizen menulis, “Sekarang Mega sudah pergi, diam saja. Kalian masih saja menjelek-jelekkan orang lain di kolom komentar.”
Sebagian fans Korea mendukung pemilihan Gyselle Silva di posisi opposite terbaik, meski statistik Mega lebih unggul. “Tidak ada akal sehat yang bilang Silva kalah. Ha ha,” sindir akun Tesagitesagi.
Meski begitu, ada juga yang merindukan sosok Megawati. “Aku tidak akan menonton Red Sparks tanpa Mega,” tulis fans bernama dolgyeogsojang.
Pro dan kontra ini menunjukkan bahwa absennya Megatron dari V-League musim depan akan meninggalkan jejak besar, baik di panggung maupun di hati penggemar. (udn)