- Kolase tvOnenews / instagram Shin Tae-yong
Pasang Badan untuk Shin Tae-yong, Sosok Ini Bongkar Tabiat Buruk Anjas Asmara, Ternyata Dia Itu..
Wartawan olahraga senior, M. Nigara membongkar tabiat dari Anjas Asmara yang kerap mengkritik Shin Tae-yong.
"Saya kira agak berlebihan Anjas, kalau Anjas kemudian tiba-tiba menyalahkan Shin Tae-yong. Kan kita harusnya berkaca pada diri kita sendiri, kita ini sudah memberikan apa," terang
M. Nigara menerangkan soal turnamen yang diikuti oleh Anjas Asmara yang membuat dirinya merasa lebih hebat.
"Apalagi turnamen ini nggak tercatat oleh FIFA, kan nggak ada apa-apa itu, gak bisa kita kategorikan sebagai itu prestasi kita," jelas dia.
"Nah kecuali kita misalnya juara SEA Games, semifinalis Asian Games, itu boleh lah menyebut diri kita legend," tuturnya.
Dia juga berpandangan Anjas Asmara belum memiliki kapasitas dalam berbicara tentang sepak bola, jika menilik prestasinya.
"Kemudian boleh kita merasa lebih dari orang lain, boleh lah itu. Kayak wartawan pernah gak ngeliput Piala Dunia? belum, aduh jangan dong lu ngomong sepak bola seolah-olah gitu kan," terangnya.
"Saya gini-gini Alhamdulillah dua kali loh ngeliput Piala Dunia. Itu pun saya gak mau menempatkan diri seperti orang paling tahu sepak bola," jelasnya.
Dia mengaku sejak Anjas Asmara aktif bermain di liga Indonesia dan timnas Indonesia, dirinya sudah menjadi wartawan.
"Semua tim nasional, dari mulai Anjas main, saya udah di tim nasional ngeliput. Sudah mulai ngeliput masa-masa terakhir Anjas itu, harusnya dia berpikir, gak apa-apa dia punya pendapat berbeda, boleh, tapi jangan kelebihan," paparnya.
Helmy Yahya bertanya bagian apa yang membuat Anjas Asmara berlebihan.
Merespon hal tersebut, M. Nigara menyoroti nyinyiran Anjas Asmara terhadap Shin Tae-yong.
"Misalnya Shin Tae-yong dianggap bukan siapa-siapa, atau dibilang kebanyakan pemain naturalisasi," terangnya.
"Saya mau tanya, Pele itu orang Brasil bukan? tahun 58 loh Pele memperkuat Brasil di usia 18 tahun, orang Brasil bukan? bukan," ucapnya.
Dia mengaku mengikuti semua model tim nasional sepanjang hidupnya selama aktif menjadi wartawan.
"Maaf nih, nggak berhasil (jaman Anjas Asmara), saya tetap mengagumi, menghargai mereka, tapi mereka gagal. Kan ini fakta yang nggak bisa kita sangga ilmunya," papar M. Nigara.