- YouTube/tvOneNews dan Unsplash/Masjid Pogung Raya
Nazar Pegi Setiawan Setelah Bebas dari Penjara, Kuli Bangunan Itu Bilang Ingin Berikan Teman Satu Sel Tahanannya Ini
tvOnenews.com - Setelah dibebaskan dari status tersangka, Pegi Setiawan pun dibebaskan dari penjara. Kini, Pegi pun ingin menunaikan nazar yang sempat ia buat jika sudah berhasil bebas dari penjara.
Setelah bebas, Pegi Setiawan pun menceritakan momen-momennya selama mendekam di penjara selama 49 hari. Ada momen menyenangkan, tapi kenangan buruk juga tidak bisa dilepaskan olehnya.
Kenangan buruk yang didapat Pegi selama mendekam di dalam penjara adalah mengalami penganiayaan dari oknum kepolisian. Menurut penuturannya, saat itu ia sempat dipukul oleh seseorang yang disebut sebagai "Penguasa Gedung". Orang tersebut pun disegani.
"Ada (perlakuan kasar), semacam kata-kata kasar, banyak sekali ancaman-ancaman. Selain itu saya pernah dipukul di bagian mata sini (kanan)," ungkap Pegi Setiawan. Menurut Pegi, sosok yang melakukan kekerasan bukan tahanan melainkan salah satu polisi yang tidak dijelaskan ciri-cirinya.
Tak sampai di situ saja, Pegi juga mengatakan jika kepalanya sempat dimasukan ke kantong plastik kresek oleh penyidik hingga membuatnya sulit bernafas.
"Ada itu sempat dari penyidik yang masukin saya ke kresek, ke muka saya, cuma nggak lama. Saya gak bisa nafas itu. Saya berusaha berontak, nggak lama terus mereka buka lagi," cerita Pegi.
Selain kenangan buruk, Pegi Setiawan juga punya momen menyenangkan selama berada di dalam sel tahanan. Hal ini datang dari sikap teman-teman satu kamar sel Pegi, karena mereka kerap menghabiskan waktu bersama.
Di dalam sana, saat waktu ibadah tiba, ia bersama tahanan-tahanan lainnya pun langsung bergegas untuk melaksanakan ibadah dan berdoa kepada Sang Pencipta. "Setiap hari kita berdoa bersama, tertawa bersama, bersedih bersama, semua dilakukan bersama," katanya.
Bahkan, saat di dalam penjara pun teman-temannya itu cukup perhatian dengan Pegi. Hal ini terbukti dari teman-temannya yang memberikan sebuah tasbih berwarna hijau untuknya.
""(Tasbih) yang hijau itu dari lapas, dikasih sama teman-teman, karena mereka tahu kalau saya zikir di dalam (lapas) itu pakai tangan, diitung-itung gitu," ujar Pegi Setiawan dalam acara yang ditayangkan di iNews TV.
Tujuan teman-temannya memberi tasbih itu untuknya agar Pegi tidak capek jika harus berzikir dengan menghitung pakai tangan. Mereka juga berpesan kepada Pegi untuk selalu menjaga tasbih yang diberikan itu.
"Mereka bilang 'kamu apa gak capek kalau zikir pakai tangan gitu? Ini saya kasih tasbih. Jangan pernah diilangin. Jangan lupa dibawa'. Alhamdulillah banget ini anugerah sekali," cerita Pegi.
Perlakuan baik dari teman-temannya itu sepertinya membuat Pegi tak ingin melupakan mereka. Bahkan, menurut pernyataan kuasa hukumnya, Pegi Setiawan sempat bernazar untuk mentraktir teman-teman satu sel tahanan berupa nasi padang.
"Pegi punya nazar, katanya mau ngasih nasi padang untuk teman-teman satu kamar selnya di sana," ujar Sugianti Iriani, kuasa hukum Pegi Setiawan dalam salah satu acara yang ditayangkan di saluran TV iNews.
Sekitar 12 orang pernah menjadi teman satu kamar tahanan bersama Pegi Setiawan. Nasi padang itu pun ingin Pegi berikan kepada semuanya teman tahanannya, tanpa terkecuali. (ism)