ilustrasi tes kolesterol.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

Tidak Disarankan untuk Memeriksa Kolesterol Melalui Ujung Jari, Berikut Penjelasannya

Rabu, 4 Januari 2023 - 17:37 WIB

tvOnenews.com, Kesehatan - Kolesterol, dalam kadar yang sesuai, sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.

Kolesterol merupakan lemak yang diproduksi oleh tubuh dan dibutuhkan membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Namun, perlu diwaspadai, jika kadar kolesterol terlalu tinggi justru dapat berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit dan komplikasi. Di antaranya meningkatkan risiko penyakit serangan jantung dan stroke.

Untuk mengetahui kadar kolesterolmu, kamu bisa memeriksanya ke dokter atau laboratorium jika. Hasil pemeriksaan tersebut nantinya menjadi tolak ukur program yang cocok untuk kamu jalankan sesuai dengan anjuran dari dokter

Namun, berbeda dengan pemeriksaan gula darah, untuk mengetahui kadar kolesterol atau ada tidaknya kelainan atau dislipidemia tidak dianjurkan melalui ujung jari.

Sebab, pemeriksaan melalui ujung jari disebut tidak cukup akurat. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD.

Menurut Tri Juli, pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.

Dislipidemia umumnya tidak bergejala sehingga diagnosis penyakit ini tak bisa semata dilihat dari tampilan fisik kecuali pada kasus esktrem seperti xantelasma pada kelopak mata atau xantoma tendon achiles, siku dan lutut serta lipatan-lipatan sendi. Kondisi ini terjadi saat LDL sangat tinggi yakni lebih dari 190 mg/dl.

Pada kondisi trigeliserida yang sangat tinggi (lebih dari 500 mg/dl) memunculkan radang akut pada pankreasnya, menyebabkan mual, muntah, kesemutan, tidak enak badan akibat darah yang kental, rasa sesak napas dan gangguan kesadaran.

Berdasarkan National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP-ATP III) seseorang dikatakan memiliki kadar lipid abnormal apabila terjadi peningkatan kolesterol total (≥240 mg/dl), peningkatan kadar kolesterol LDL (≥160 mg/dl), kadar kolesterol trigliserida (>200 mg/dl), atau rendahnya kadar kolesterol HDL (40 mg/dl) setelah dilakukan profil lipid atau tes kolesterol yang meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida.

Pemeriksaan profil lipid rutin dianjurkan pada pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner, diabetes, aterosklerosis pada pembuluh darah manapun, keadaan klinis yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik.

"Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia," demikian saran Tri Juli.

Menjaga Asupan Makan

Maka dari itu, jika kamu salah seorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, penting untuk menjaga asupan makan. Terutama dari sejumlah makan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging merah dan produk susu.

Terkait hal tersebut, Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Samuel Oetoro, MSc, MS, SpGK(K), menjelaskan bahwa daging merah mengandung lemak tinggi seperti daging merah, sehingga perlu dihindari oleh penderita kolesterol.

Dokter Samuel menyarankan untuk memeriksa ke dokter atau laboratorium jika ingin mengetahui kadar kolesterolmu. Setelah mendapatkan hasil dari laboratorium, kemudian dapat diketahui program yang cocok untuk dijalankan tentunya yang sesuai dengan anjuran dari dokter.

“Memang kolesterol itu dibutuhkan oleh tubuh buat pembentukan hormon. Tapi pada saat dia berlebihan, pembentukan hormon tetap jalan, tapi kemungkinan terjadi sumbatan pembuluh darah menjadi lebih tinggi,” jelasnya.

Selain itu, dr. Samuel juga menerangkan bahwa untuk menurunkan kolesterol diperlukan pola makan terbaik dengan cara menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi.   Sebisa mungkin untuk menghindari konsumsi makanan seperti Otak, kuning telur, hati, usus, daging yang berlemak.

Sebab, selain mengandung kolesterol tinggi, daging berlemak juga mengandung asam lemak jenuh yang tinggi yang jika diserap dia akan dibentuk menjadi kolesterol juga.

Agar kolesterol dalam tubuh tidak semakin tinggi, Samuel menyarankan untuk perbanyak mengkonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan yang mengandung Omega-3 yang tinggi.

“Itu untuk menghambat tubuh terbentuk kolesterol. Jangan makan yang digoreng. Makan buah dan sayur yang warna-warni, karena di warna buah, warna sayur, terkandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang merusak tubuh kita,” tutup dr. Samuel Oetoro.

Namun, agar dapat mengetahui lebih lanjut apakah langkah yang dapat dilakukan untuk konsultasi pada dokter dan tidak sembarang mengonsumsi obat. (chm/Mzn)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral