- Gemini AI
Banyak yang Ragu Pilih KB Suntik 1 Bulan atau 3 Bulan, Mana Lebih Aman untuk Jangka Panjang? Kenali Efek Sampingnya
tvOnenews.com - Kontrasepsi suntik atau yang dikenal dengan KB suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi paling populer di Indonesia.
Metode ini dinilai efektif hingga 99% dalam mencegah kehamilan.
KB suntik bekerja dengan cara menyuntikkan hormon ke dalam tubuh yang berfungsi mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur pada masa subur. Dengan begitu, pembuahan bisa dicegah.
Namun, KB suntik tidak hanya tersedia dalam satu pilihan.
Ada dua jenis KB suntik yang umum digunakan, yaitu KB suntik 1 bulan dan KB suntik 3 bulan.
Keduanya memiliki kandungan hormon yang berbeda serta efek samping yang perlu diketahui sebelum memilih mana yang lebih sesuai untuk jangka panjang.
1. Gangguan Menstruasi
Salah satu efek samping utama KB suntik adalah perubahan pola menstruasi.
“Pertama membuat menstruasi menjadi tidak teratur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada penggunaan KB suntik 3 bulan. Sedangkan pada penggunaan KB suntik 1 bulan, biasanya haid masih terjadi lebih teratur,” jelas dr. Darrell Fernando, SpOG.
2. Butuh Waktu Lama untuk Hamil Kembali
Efek samping lain dari penggunaan KB suntik, khususnya KB suntik 3 bulan, adalah waktu yang lebih lama untuk kembali subur setelah berhenti menggunakannya.
"Kondisi ini lebih sering terjadi pada penggunaan KB suntik yang tiga bulan, terutama jangka panjang. Mungkin waktu sekitar enam sampai 10 bulan bila ingin hamil lagi. Tapi pada penggunaan KB suntik 1 bulan biasanya tidak ditemukan kesulitan untuk hamil kembali,” kata dr. Darrell.
3. Berisiko Mengurangi Kepadatan Tulang
Penggunaan KB suntik jangka panjang juga dapat menimbulkan efek pada kesehatan tulang.
“Beberapa wanita yang menggunakan KB suntik dalam jangka waktu lama, yaitu lebih dari 2 tahun, berisiko mengalami penurunan kepadatan tulang. Itulah sebabnya wanita di bawah usia 18 tahun atau lebih dari 35 tahun tidak dianjurkan untuk memakai KB suntik, terutama jangka panjang,” kata dr. Darrell.
Bagi wanita yang tetap ingin menggunakan KB suntik dalam jangka panjang, disarankan untuk mengimbanginya dengan konsumsi suplemen vitamin D serta memperbanyak asupan makanan kaya kalsium seperti susu, keju, dan sayuran hijau.
4. Memicu Sakit Kepala
Efek lain yang cukup sering dilaporkan pengguna KB suntik adalah munculnya sakit kepala.
"Sakit kepala memang bisa muncul usai penggunaan KB suntik, terutama dalam waktu lama. Jika sakit kepalanya cukup parah, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter dan mempertimbangkan untuk beralih ke metode kontrasepsi yang lain,” kata dr. Darrell.
5. Tingkatkan Risiko Kanker Selaput Otak
Efek samping yang lebih serius dari penggunaan KB suntik jangka panjang adalah meningkatnya risiko glioma, yaitu sejenis tumor pada selaput otak.
“Penggunaan KB suntik jangka panjang, terutama KB suntik yang tiga bulan, dapat meningkatkan risiko glioma. Tumor ini bisa berkembang menjadi kanker yang berbahaya. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter mengenai jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda,” jelas dr. Darrell.
Karena itu, meski KB suntik terbukti efektif, tetap penting untuk memahami efek sampingnya sebelum memilih jenis suntikan yang digunakan. (adk)