- Tim tvOne - Aditya Bayu
Mengintip Produksi Batik Eco Dyeing, Membatik Dengan Daun dan Batang Pohon
"Tidak semua daun bisa mengeluarkan warna. Daun yang akan digunakan diletakan di kain, kemudian digulung dan disteam hingga warna daun berpindah ke kain. Kemudian dibuka dan dikeringkan. Warna yang keluar itu adalah warna alami dan asli, kami tidak menambah warna, sehingga saat menempelkan daun pada kain disusun sedemikian rupa agar didapat motif yang diinginkan," papar Ricyanto.
Dengan cara yang alami tersebut, satu produk kain tidak mungkin bisa sama persis satu dengan lainnya.
"Untuk tiap kain, meski memeliliki tema batik yang sama, namun bisa dipastikan setiap kain memiliki corak yang berbeda, baik dari warna dan ukuran daun pasti tidak sama. Kita hanya bisa menggambarkan tema besarnya, tapi tidak bisa sama persis," kata dia.
Ricyanto mencontohkan warna merah dari daun jati dan coklat dari kayu akasia.
"Serat dan tulangan daun-daun itu sangat detail dan kuat, sehingga menarik minat orang luar negeri terutama Prancis karena disana tidak ada daun-daun dari pohon tersebut," jelas Ricyanto yang juga menjalankan usahanya eco dyeing Sumowono Bamboo Garden.
Menurut Ricyanto dengan adanya pohon-pohon di kebunnya, maka kelanjutan produksi bisa terjaga.
"Kalau ada pesanan kita bisa memenuhi kebutuhan di Prancis. Kalau dalam negeri kita menjual di Palembang, Jakarta, dan Surabaya serta beberapa kota lain," paparnya.