- Antara
IHSG Nanjak ke 8.434! Asing Ramai Masuk, Analis Ungkap Level Kunci yang Jadi Penentu Rally Lanjutan
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan awal pekan dengan penguatan solid. Pada pembukaan Senin (17/11/2025), IHSG naik 0,31 persen atau 26 poin ke level 8.397, sebelum terus bergerak di zona hijau selama sesi perdagangan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG semakin menguat ke posisi 8.434, menandakan minat beli yang masih terjaga di pasar. Analis Pasar Modal Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar, menilai bahwa tren penguatan IHSG belum menunjukkan tanda-tanda melemah.
“IHSG masih dalam tren penguatan. Konfirmasi IHSG lebih kuat jika mampu menembus 8.425 menuju 8.475,” ujarnya.
Penguatan ini menjadi pembalikan sentimen dari perdagangan akhir pekan lalu, di mana IHSG ditutup melemah tipis 0,02 persen atau hanya 1,56 poin ke level 8.370. Meski koreksi kecil, tekanan jual asing cukup terasa pada hari itu.
Asing Kembali Masuk, Inflow Melesat
Pada perdagangan Jumat, investor asing mencatatkan net sell Rp57 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas antara lain BRMS, FILM, ICBP, NCKL, dan KLBF. Namun memasuki pekan baru, pergerakan asing kembali menunjukkan pola positif.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengungkapkan bahwa sepanjang November investor asing justru lebih agresif masuk ke pasar saham dibandingkan ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
“Sepanjang November, net inflows asing di saham mencapai Rp7,5 triliun, sedangkan di SBN asing mencatatkan net outflows Rp5,5 triliun,” ujarnya.
Menurut Rully, kondisi ini mencerminkan pergeseran preferensi investasi. Ekspektasi terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi nasional membuat saham dipandang lebih menjanjikan dalam jangka pendek. Sebaliknya, kekhawatiran pasar terkait inflasi dan stabilitas fiskal membuat investor lebih berhati-hati menempatkan dana di SBN.
“Pasar saham saat ini lebih menarik karena prospek ekonomi membaik. Sedangkan kekhawatiran atas inflasi dan fiskal membuat investor lebih waspada berinvestasi di SBN,” jelasnya.
Pasar Menanti Keputusan BI
Selain aliran dana asing, pelaku pasar kini menaruh perhatian pada agenda penting pekan ini, yaitu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar Rabu lusa. Pertemuan ini akan menentukan arah suku bunga kebijakan bulan November, setelah pada Oktober lalu BI mempertahankan BI Rate di 4,75 persen.