- Antara
Produsen EV dengan TKDN Tinggi akan Diganjar Insentif Besar, Menteri Rosan Janjikan untuk VinFast hingga BYD
Jakarta, tvOnenews.com - Guna mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional, Pemerintah akan melakukan pendekatan baru dalam pemberian insentif kepada produsen.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menegaskan, insentif untuk produsen kendaraan listrik (EV) akan disesuaikan dengan tingkat kandungan lokal yang digunakan produsen.
Rosan menyebut, skema ini dirancang agar semakin banyak produsen kendaraan listrik yang memanfaatkan komponen dalam negeri, sekaligus memperkuat rantai pasok nasional.
Jika TKDN tinggi, produsen akan menerima insentif dalam jumlah yang lebih besar dari pemerintah.
"Jadi konsepnya ini kita akan ubah, dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi. Jadi itu, kita lebih positif approach lah ke depannya mengenai TKDN ini," kata Rosan di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Saat ini, terdapat tujuh perusahaan otomotif yang telah mendirikan pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Ketujuhnya adalah VinFast, Volkswagen (VW), BYD, Citroen, AION, Maxus, dan Geely.
Ketujuh produsen itu telah menggelontorkan investasi sebesar Rp15,4 triliun untuk membangun fasilitas yang mampu memproduksi hingga 281 ribu unit kendaraan listrik setiap tahunnya.
"Jadi itu yang sudah mulai menyatakan pemindahan dan sudah mulai berjalan," imbuh Rosan.
Ia menambahkan bahwa Indonesia saat ini telah memiliki ekosistem baterai kendaraan listrik yang lengkap.
Dengan dukungan infrastruktur tersebut, peralihan masyarakat ke kendaraan listrik akan berjalan lebih cepat, sehingga target emisi nol karbon pemerintah lebih mudah dicapai.
Pemerintah juga melakukan perubahan regulasi agar pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
Kebijakan ini bertujuan mempercepat penyebaran stasiun pengisian di berbagai wilayah Indonesia.
"Oleh sebab itu, kita pun merevisi salah satu peraturan pemerintah, bagaimana charging station ini bisa dilakukan pihak ketiga sehingga bisa menyebar secara cepat di seluruh Indonesia," ujar Rosan.
Rosan menekankan, ketersediaan stasiun pengisian menjadi elemen vital dalam mendukung adopsi kendaraan listrik secara luas.
Selain itu, ia mendorong investor asing maupun domestik untuk berkontribusi dalam riset dan pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan insentif hingga 300 persen bagi investor yang bersedia terlibat dalam kegiatan riset tersebut.