- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
APBN Maret Defisit Rp104 Triliun, Sri Mulyani Klaim Masih Sesuai Desain Awal: Bukan Hal yang Mengkhawatirkan
Jakarta, tvOnenews.com – Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan defisit sebesar Rp104,2 triliun per akhir Maret 2025, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memastikan kondisi tersebut masih aman.
Defisit yang terjadi saat ini dinilai masih sesuai dengan rencana awal pemerintah.
“APBN kita desain dengan defisit Rp616,2 triliun itu artinya 2,53 persen dari PDB. Defisit 0,43 persen Rp104,2 triliun bukan hal yang menimbulkan kekhawatiran karena masih di dalam desain APBN awal,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Hingga Maret, pendapatan negara baru mencapai Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target tahunan sebesar Rp3.005,1 triliun. Di sisi lain, belanja negara sudah terealisasi Rp620,3 triliun atau 17,1 persen dari target total Rp3.621,3 triliun.
Rinciannya, pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak Rp400,1 triliun (16,1 persen target) dan PNBP sebesar Rp115,9 triliun (22,6 persen target).
Sementara untuk belanja, pemerintah pusat menghabiskan Rp413,2 triliun atau 15,3 persen dari target. Angka ini terbagi menjadi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp196,1 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp217,1 triliun.
Adapun transfer ke daerah mencapai Rp207,1 triliun atau 22,5 persen dari pagu.
Menariknya, keseimbangan primer justru menunjukkan surplus sebesar Rp17,5 triliun, atau lebih baik dari target defisit keseimbangan primer Rp63,3 triliun.
Dengan kondisi ini, Sri Mulyani tetap optimistis APBN 2025 berjalan on-track. Pemerintah pun disebut siap menjaga momentum pertumbuhan dan menjaga stabilitas fiskal di tengah berbagai tantangan global. (agr/rpi)