- ANTARA
Shell Lepas Aset ke Chandra Asri, Saham Turun Tipis! Strategi Baru atau Sinyal Bahaya?
Prajogo dikenal dengan strategi bisnisnya yang visioner dan agresif dalam memperluas ekosistem industri petrokimia di Indonesia. Dengan akuisisi ini, ia semakin memperkokoh posisi Chandra Asri sebagai pemain utama dalam rantai pasok petrokimia regional dan global. Langkah ini juga menunjukkan bagaimana konglomerasi nasional mampu bersaing di tingkat internasional.
Shell Fokus ke Bisnis Bernilai Tinggi?
Shell sendiri tampaknya terus merampingkan bisnisnya dengan melepas aset yang dianggap kurang strategis. Sejumlah analis melihat langkah ini sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mengalihkan fokus ke bisnis dengan margin keuntungan lebih tinggi, termasuk investasi pada energi terbarukan dan dekarbonisasi.
Namun, tak sedikit pula yang menganggap penjualan ini sebagai sinyal bahwa Shell tengah berusaha mengurangi risiko di tengah volatilitas industri minyak dan gas global.
Dengan kondisi geopolitik yang tidak menentu dan transisi energi yang semakin cepat, perusahaan energi global seperti Shell harus lebih cermat dalam mengelola asetnya.
Dampak bagi Investor dan Pasar Global
Meski saham Shell mengalami sedikit penurunan, investor masih melihat perusahaan ini sebagai pemain besar di industri energi global. Penjualan aset ini bisa menjadi peluang bagi Shell untuk mengalokasikan modalnya ke proyek-proyek dengan return lebih tinggi. Namun, jika pelepasan aset terus berlanjut, pasar mungkin mulai mempertanyakan arah bisnis perusahaan ke depan.
Di sisi lain, bagi Chandra Asri dan Glencore, ini adalah kesempatan besar untuk mengukuhkan posisi mereka di industri energi dan petrokimia regional.
Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk kimia dan petrokimia, ekspansi ini bisa memberikan keuntungan besar bagi kedua perusahaan dalam jangka panjang. (nsp)