- Ist
Tak Ingin Lagi Telan Janji-janji Manis, Nestapa Eks Buruh Sritex yang Berharap Pesangon dan THR Cair: Demo Sampai Tertidur-tidur di Rumah Mantan Bos Iwan Lukminto
Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan buruh yang diantaranya adalah eks buruh PT Sri Rejeki Isman (SRIL) atau Sritex berdemo di rumah Iwan Lukminto, Jumat (21/3/2025). Iwan Lukminto adalah pemilik alias bos dari Sritex. Mereka mendesak agar pesangon dan tunjangan hari raya (THR) eks buruh Sritex untuk segera dicairkan.
Usut-diusut, demo tersebut berangkat dari cerita Sritex yang divonis pailit.
Akibatnya, perusahaan tekstil ternama di Asia Tenggara itu harus tutup hingga anak-anak usahanya.
Lantas, para buruh (karyawan) Sritek harus menerima dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK resmi diterima seluruh karyawan terhitung per 1 Maret 2025.
- Antara
Hingga saat ini, eks buruh Sritex masih belum menerima hak pesangon.
Selain itu, eks buruh Sritex juga menginginkan hak THR, menimbang proses PHK yang dilakukan tepat pada awal Bulan Ramadhan 2025.
Kembali dalam demo tersebut, massa aksi memulai demonya dengan melakukan longmarch (jalan bersama) dari Stadion Sriwedari hingga ke lokasi rumah Iwan Lukminto.
Di tengah pengawalan polisi, mereka menyampaikan orasi di depan rumah eks bos mereka tersebut.
Sejumlah poster dan spanduk yang berisikan tuntutan mereka pun dibentangkan.
Sembari itu, sejumlah aksi yang menunjukan nestapanya nasib mereka juga mereka tunjukan, salah satunya adalah aksi tiduran di jalan depan rumah Iwan Lukminto.
- Tim tvOne - Tim tvOne
Dalam tuntutannya, mereka mendesak agar Iwan Lukminto memberikan THR ke eks buruh Sritex paling lambat pada H-7 Lebaran 2025.
Hal itu agar mereka bisa merayakan Lebaran 2025 sebagaimana layaknya. Hal itu sekaligus sebagai stetmen keberatan, untuk THR yang rencana diberikan saat aset Sritex sudah laku terjual.
Sedangkan untuk pemberian pesangon, dituntut agar segera dicairkan tanpa mendesak tanggal pasti.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengonfirmasi tuntutan tersebut.
Ia menyebut demo tersebut juga lahir dari janji-janji pemerintah soal hak-hak buruh Sritex yang diklain 'zonk'.
Dirincikan, hal itu misalnya kepastian tak ada PHK hingga hak-hak yang sifatnya materil dampak adri PHK.
- Antara
"Menaker (Yassierli) jangan terlalu banyak janji melalui konferensi pers, tetapi yang harus dilakukan Menaker adalah mengeluarkan anjuran tertulis dari Menaker RI yang berisikan berapa besaran nilai uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak 15 persen, uang pengganti cuti, dan hak-hak buruh lainnya seperti uang koperasi, dan kapan uang tersebut diterima oleh buruh dan bukan malah menebar janji-janji manis yang kesemuanya adalah zonk," ucap dia.
(vsf)