news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • tvonenews.com/Abdul Gani Siregar

Pemerintah Bangun Kilang Minyak 1 Juta Barel, Lebih Besar dari Rencana Awal

Menurut Bahlil, proyek kilang minyak raksasa ini akan tersebar di beberapa wilayah strategis, termasuk Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan Papua.
Selasa, 11 Maret 2025 - 09:43 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah pusat membuat gebrakan besar dengan meningkatkan kapasitas pembangunan kilang minyak (refinery) menjadi 1 juta barel per hari.

Semula, proyek ini hanya direncanakan dengan kapasitas 500 ribu barel, namun keputusan berubah setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025) malam.

“Yang tadinya kita akan bangun ukuran sekitar 500 ribu barel, karena kita itu fokus pada sekitar 1 juta barel per day, tadi ada terjadi perubahan. Akan kita bangun untuk sekitar 1 juta barel,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat.

Menurut Bahlil, proyek kilang minyak raksasa ini akan tersebar di beberapa wilayah strategis, termasuk Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan Papua.

Pemerintah ingin memastikan pembangunan ini merata di seluruh Indonesia, guna memperkuat ketahanan energi nasional.

Namun, hingga saat ini, Bahlil belum mengungkapkan anggaran yang akan dikucurkan untuk proyek ini. Meski demikian, ia menegaskan bahwa hilirisasi tidak akan dilakukan untuk minyak, melainkan akan difokuskan pada sektor lain seperti produksi solar panel, nikel, hingga batu bara.

“Juga kita akan melakukan, di samping beberapa hilirisasi, di sektor perikanan, pertumbuhan, dan perhutanan,” tambahnya.

Selain pembangunan kilang minyak, pemerintah juga akan mendirikan fasilitas penyimpanan minyak mentah (storage crude) di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.

“Kita juga akan membangun refinery yang insyaAllah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik,” ucap Bahlil pada Senin (3/3).

Pembangunan proyek-proyek energi strategis ini akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi PT Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Bahlil juga meyakini bahwa proyek besar ini akan menciptakan banyak lapangan kerja baru, meskipun ia belum mengungkapkan jumlah pasti tenaga kerja yang akan terserap. (agr/nba)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral