- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
Kolaborasi Kadin dan Kementerian P2MI, Anindya Bakrie: Tangani Penerimaan, Penempatan Hingga Pencarian PMI
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan pihaknya telah diajak berkolaborasi dengn Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
Ajakan tersebut terkait dengan penerimaan hingga penempatan PMI.
Hal itu diungkapkan Anindya Bakrie usai audiensi dengan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).
"Pak Menteri sangat progresif. Kami diajak untuk memikirkan baik dari sisi untuk recruitment, pelatihan, sertifikasi, sampai ke placement. Bahkan juga untuk sosialisasi kepada masyarakat, dan tentunya perlindungan," ungkapnya.
Anindya Bakrie mengatakan, bahwa Kadin sangat terbuka untuk melakukan kerjasama tersebut, sehingga rencananya pada pertengahan bulan Agustus nanti akan ada rancangan mengenai hal itu.
"Kami bicara kepada Pak Menteri, apakah sebelum 17 Agustus ada suatu prototipe, yang kalau nanti memang sudah berjalan, kita bisa kembangkan, karena Anggota Kadin kan ada di 38 provinsi, dari asosiasi hingga himpunan, termasuk juga di dalamnya BUMN dan koperasi," katanya.
Anindya Bakrie juga menuturkan, sektor informal ndonesia masih sangat besar, sehingga pelatihan, rekruitmen hingga sertifikasi harus segera diperbaiki agar menjawab keluhan dari masyarakat saat ini dilontatkan melalui tagar Kabur Aja Dulu di media sosial.
"Ini salah satu cara untuk bisa menyalurkan, sehingga hashtag-hashtag yang seperti #kaburajadulu itu benar-benar kita bisa, bukan hanya kita antisipasi tapi perbaikan," tuturnya.
Oleh sebab itu, Anindya Bakrie mengingatkan agar anak muda kini tidak perlu takut untuk bekerja di luar negeri, pasalnya dengan dikembangkannya SDM, PMI tidak hanya menjadi domestic workers tetapi jadi tenaga terampil.
"Tenaga kerja terampil, yang bahkan di negara-negara Eropa pun, kalau dapat visa-nya bisa lebih cepat, karena memang dibutuhkan, misalnya di bidang pelayanan kesehatan, lalu juga pelayanan restoran, cruise, pariwisata," tandasnya. (aha/vsf)