Article Article
Ferry Irwandi Soroti Inflasi Januari 2025..
Sumber :
  • YouTube Ferry Irwandi/Ist

Ferry Irwandi Soroti Inflasi Januari 2025 yang Terendah dalam 25 Tahun Terakhir, Tapi Penasihat Presiden Prabowo Bilang Begini

Influencer eks PNS Kemenkeu sekaligus pendiri Malaka Project, Ferry Irwandi, menilai rendahnya inflasi saat ini menjadi sinyal melemahnya daya beli masyarakat.
Kamis, 6 Februari 2025 - 04:34 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2025 menjadi yang terendah sejak Januari tahun 2000 atau dalam 25 tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Januari 2025 mencatatkan deflasi sebesar 0,76 persen month-to-month (mtm).

Kondisi itu menjadi sorotan sejumlah pihak, termasuk YouTuber dan pendiri Malaka Project Ferry Irwandi.

Influencer eks pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Keuangan RI itu menilai bahwa rendahnya inflasi saat ini menjadi sinyal melemahnya daya beli masyarakat.

"Inflasi rendah saat ini tidak mencerminkan efisiensi tapi lemahnya permintaan domestik. Gue harap gue salah, tapi jika terus dibiarkan, kita diambang krisis stagnasi menuju stagflasi tahap awal," ungkap Ferry Irwandi dalam analisisnya yang dibagikan di X (sebelumnya twitter), dikutip Kamis (5/2/2025).

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) memang sering digunakan untuk mengamati perubahan biaya hidup dalam kurun tertentu, khususnya terkait pola konsumsi masyarakat.

Dalam utasnya, Ferry Irwandi mengkhawatirkan jebakan stagnasi ekonomi jika kondisi tersebut terus berlanjut. 

Lingkaran stagnasi ekonomi yang digambarkan Ferry misalnya dimulai dengan upah rendah, lalu mengakibatkan konsumsi melemah, investasi terhambat, kemudian tidak terciptanya lapangan kerja.

"Tingginya angka PHK dan dominasi sektor informal serta masalah gas LPG saat ini makin memperlihatkan bigger picturenya," tulis Ferry melanjutkan.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus mengalami penurunan sejak pertengahan 2024. Hal ini memang mencerminkan kehati-hatian masyarakat dalam berbelanja.

Menurut Ferry, inflasi rendah seharusnya memberi ruang BI untuk terus menurunkan suku bunga.

Tetapi tekanan nilai tukar (akibat suku bunga AS yang tinggi) dan risiko capital outflow tentunya akan membatasi ruang gerak moneter.

"BI terjepit antara menjaga stabilitas makro atau mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Ferry.

Meski begitu, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa tidak perlu khawatir dengan penurunan inflasi indeks harga konsumen (IHK).

Menurut eks Menteri Keuangan (Menkeu) RI itu bahwa deflasi yang saat ini terjadi perlu dipandang dari penyebabnya.

“Saya kira deflasi harus kita lihat dari sumbernya, kalau sumber atasnya itu berasal dari inflasi inti atau core inflation, kita patut concern karena itu ada pelemahan dari kegiatan konsumsi masyarakat,” kata Bambang dikutip dari Antara.

“Tapi kalau datangnya berasal dari penurunan harga pangan, menurut saya itu positif. Jadi paling tidak penurunan harga pangan itu bisa menjaga daya beli masyarakat itu sendiri,” ungkapnya Penasihat Presiden Prabowo tersebut.

Mantan Menteri Keungan, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • Istimewa

 

Inflasi IHK turun menjadi 0,76 persen year-on-year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (yoy).

Deflasi itu disebabkan oleh kelompok administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 volt ampere (VA). Selain itu juga dari normalisasi tarif angkutan pasca periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) natal dan tahun baru.

Selanjutnya, inflasi inti pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,30 persen (mtm), meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen (mtm).

Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas global dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah.

Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36 persen (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen (yoy). (rpi)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

58:30
03:39
00:52
02:02
01:23
00:57

Viral