- ANTARA
Produksi Susu Nasional Kurang, Wamentan Minta BGN Tak Paksakan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Apa Alternatifnya?
Penyesuaian program makan bergizi gratis dengan kemampuan produksi nasional memang sangat penting agar tidak menjadi beban bagi negara. Menurut Sudaryono, langkah untuk memaksakan penyediaan susu melalui impor bukanlah solusi yang ideal, terutama jika produksi dalam negeri belum mencukupi.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam demi mendukung program ini.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, mengatakan bahwa rencana yang ada bukan untuk impor susu, tetapi untuk menarik investasi dari Vietnam dalam mengembangkan industri sapi perah di Indonesia.
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief.
Arief menambahkan, tujuan dari kerjasama tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan mengarah pada kemandirian pangan, sesuai dengan arahan Presiden.
Dengan demikian, Kementan berharap program andalan Presiden Prabowo itu bisa berjalan tanpa menambah beban pada anggaran nasional. (ant/rpi)