- istimewa - Antara
Efek Mengerikan Konflik Timur Tengah, Harga Minyak Jadi Fantastis
Namun, jika ketegangan semakin memanas, harga minyak bisa melonjak hingga US$ 78-80 per barel.
Sebagai upaya menurunkan tensi di kawasan, menteri-menteri dari negara-negara Teluk Arab dan Iran bertemu dalam pertemuan negara-negara Asia di Qatar.
Negara-negara Teluk dilaporkan berusaha menjaga posisi netral dalam konflik ini, guna melindungi fasilitas minyak mereka dari ancaman serangan.
Sementara itu, militer Israel telah memerintahkan evakuasi warga di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan, menyusul serangan terhadap Hezbollah yang didukung Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Iran akan membayar atas serangan rudal terhadap Israel yang terjadi pada Selasa (1/10/2024), sementara Iran memperingatkan bahwa setiap pembalasan akan dihadapi dengan "kehancuran besar-besaran."
Meningkatnya ketegangan ini semakin memperkuat kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak global, terutama dari Iran. Kepala Ekonom Rystad Energy, Claudio Galimberti, menegaskan bahwa potensi gangguan pasokan semakin tinggi seiring dengan eskalasi konflik.
Di tengah ketegangan ini, kabar baik datang dari Libya, di mana National Oil Corp (NOC) telah mencabut status force majeure di seluruh ladang dan terminal minyaknya, memberikan harapan bahwa krisis yang telah memangkas produksi minyak di negara tersebut dapat segera berakhir.