- Julio Trisaputra-tvOnenews.com
Sri Mulyani Lagi-Lagi Ingatkan Prabowo-Gibran soal Pengelolaan APBN, Singgung Soal Program-Program Baru yang akan Dijalankan
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati lagi-lagi kembali mengingatkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terkait APBN atau keuangan negara pada tahun 2025 nanti.
Sri Mulyani mengatakan, pihaknya telah mulai melakukan perhitungan APBN terhadap anggaran program dari Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/6) kemarin.
"Dari APBN karena ini dibahas dan dilakukan persiapan sekarang, kita sudah mulai melakukan penghitungan," kata Sri Mulyani, dikutip Jumat (21/6).
Bendahara negara tersebut kembali berpesan agar pemerintahan Prabowo Subianto ke depan harus lebih berhati-hati dalam mengelola APBN.
"Pesannya adalah APBN tetap dijaga secara hati-hati karena ini adalah instrumen yang sangat-sangat penting bagi pemerintahan siapa saja ke depan juga," ucapnya.
Sri Mulyani, mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Prabowo Subianto terkait pengelolaan APBN 2025, terutama terkait dengan program-program yang akan dijalankan.
Menurutnya, pengelolaan APBN yang baik akan bisa memberikan gambaran anggaran untuk kebutuhan program Prabowo.
"Mengenai program-program baru sampai hari ini kami akan terus berkoordinasi dengan timnya Pak Prabowo untuk bisa mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan anggaran maupun mekanisme pelaksanaan program-program tersebut," ujar Sri Mulyani.
"Nanti akan dibahas sendiri dan dijelaskan sendiri dari sisi timnya untuk pemerintahan baru," kata dia menambahkan.
Tak hanya mengelola APBN dengan baik, pemerintahan 2024-2029 diharapkan bisa menjaga komitmen defisit maksimal sebesar 3 persen dan rasio utang terhadap PDB agar tetap dalam ambang batas aman.
Sri Mulyani menambahkan, pengelolaan APBN yang baik penting untuk menjadi pondasi menopang pemerintahan baru untuk lebih stabil.
Menkeu juga telah berkomunikasi dengan pihak Prabowo Subianto serta mengingatkan bahwa segala aspek APBN harus dikelola transparan.
"Jadi kita kita akan terus berkoordinasi dengan pemerintah akan datang supaya mereka bisa melihat seluruh aspek dari APBN yang dikelola transparan hati-hati untuk menjadi instrumen yang bisa digunakan secara sustainable pemerintahan baru," tuturnya.
Sebelumnya dalam Raker bersama DPR pada Rabu (5/6), Sri Mulyani juga telah mengingatkan mengenai APBN hingga utang negara.
Menurutnya, pengelolaan utang pada tahun anggaran 2025 perlu disikapi jeli dan penuh perhitungan.
Pasalnya suku bunga yang bertahan tinggi diperkirakan masih berlanjut (higher for longer), sehingga bakal berdampak terhadap anggaran belanja negara.
“Higher for longer pasti mempengaruhi belanja, terutama belanja bunga utang. Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati dalam mengelola utang dalam tren seperti itu,” kata Sri Mulyani. (rpi)