- Tim tvOne - Nuryanto
Gunung Merapi Kembali Mengalami Kegempaan Guguran 10 Kali
Yogyakarta DIY) Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta hingga kini masih terus dipantau Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Gunung Merapi teramati dalam enam jam sejak pukul 00.00-06.00 WIB, pada Selasa (18/10/2022) terjadi kegempaan Guguran 10 kali (amplitudo: 3-6 mm, durasi:19.7-91.9 detik), gempa Hybrid/Fase Banyak 3 kali (amplitudo: 5-9 mm, S-P: 0.5-0.8 detik, durasi: 6-9.9 detik), dan Vulkanik Dalam 10 kali (amplitudo: 4-10 mm, S-P: 0.5-1.5 detik, durasi: 6.4-12.7 detik).
Pada periode ini, cuaca di sekitar Gunung Merapi teramati mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17.8-19°C, kelembaban udara 82-99 %, dan tekanan udara 654-687 mmHg. Volume curah hujan 7 mm per hari. Secara visual Gunung Merapi tampak kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur)