- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Advokasi Kasus Serupa Mbah Tupon, Pemkab Bantul: Jangan Ada Korban Mafia Tanah Orang Miskin
Diberitakan sebelumnya, dugaan kasus mafia tanah yang dialami Bryan muncul setelah mencuatnya kasus serupa yang menimpa Mbah Tupon.
Bryan menceritakan kasus ini berawal pada 2023 lalu. Saat itu, ibunya bernama Endang Kusumawati berniat hendak memecah Sertifikat Hak Milik (SHM) peninggalan suaminya seluas 2.275 meter persegi untuk diwariskan kepada ia dan adiknya.
Untuk memecah sertifikat tersebut, ibunya meminta bantuan kepada Triono 1, warga Karangjati yang diketahui seorang makelar juga pemecah sertifikat tanah Mbah Tupon. Kemudian, Endang menyerahkan sertifikat tersebut kepada Triono 1.
"Alurnya sama persis kayak Mbah Tupon. Dari pak Triono 1, ibu saya sudah menyerahkan sertifikat ke beliau untuk membantu pecah sertifikat. Nah dari Pak Triono 1 ini dipindah tangankan ke pak Triono 2," katanya saat dihubungi, Sabtu (3/5/2025).
"Pas penyerahan sertifikat itu tidak ada tanda terima. Kita tanda tangan surat turun waris dan surat itu pun sudah ada di kalurahan. Bapak Lurah pun sudah memberikan tanda tangan terhadap surat turun waris tersebut," sambungnya.
Hingga sampai pada 2024, Bryan mengaku tidak ada kabar perkembangan mengenai proses pemecahan sertifikat tersebut. Tepatnya sekitar November atau Desember 2024, ada dari pihak BRI Sleman datang ke rumah Bryan dengan membawa sertifikat milik orang tuanya yang sudah beralih nama menjadi Muhammad Ahmadi yang dalam kasus Mbah Tupon merupakan suami dari Indah Fatmawati.
"Saya cek untuk pajak 2024 itu ternyata sudah bukan nama almarhum bapak saya, tapi berubah menjadi Muhammad Ahmadi. Mulai dari situ, kita sudah mulai curiga. Terus kita ke tempat pak Dukuh, data Slip PBB pada 2023 masih atas nama almarhum bapak saya. Tetapi, pada 2024 itu sudah berubah nama tadi," tuturnya.
Dikatakan Bryan, kedatangan BRI Sleman ke rumahnya waktu itu untuk menagih angsuran dari SHM milik orang tuanya yang dijadikan agunan kredit oleh debitur namun tidak dibayar. Hanya saja, Bryan tidak mengetahui besaran nominalnya. (scp/buz)