- Tim TvOne/ Syaren
Kasus PMK di Tapanuli Tengah Melonjak, 3 Kecamatan Lockdown
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, melonjak.
Terhitung hingga Rabu (6/7/2022), Dinas Pertanian dan Peternakan setempat mencatat sebanyak123 ekor hewan ternak milik warga dinyatakan positif terpapar PMK.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Tengah, Herman Suwito saat ditemui tvonenews.com, Rabu siang.
Herman Suwito mengungkapkan kasus PMK di daerah itu mulai terdeteksi sejak akhir bulan Juni 2022. "Hingga saat ini ada sebanyak 123 ekor hewan ternak milik warga positif PMK, 1 ekor mati," ungkap Herman Suwito.
Ratusan ekor hewan ternak warga yang dinyatakan positif PMK tersebut adalah kerbau dan sapi. Setelah diambil sampel dan kemudian diuji lab, hasilnya dinyatakan positif.
Herman menerangkan untuk mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak lainnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, 3 kecamatan di daerah itu sudah dilockdown. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Barus Utara, Barus dan Sosorgadong.
"Petugas sudah kita tempatkan di tiga kecamatan itu untuk memantau perkembangan kesehatan ternak yang positif PMK, serta rutin melakukan penyuntikan vitamin ke ternak tersebut," kata Herman.
Lebih lanjut dijelaskan Herman, untuk mencegah penyebaran PMK di Kabupaten Tapanuli Tengah, kini sudah didirikan 4 pos penyekatan lokasinya berbatasan dengan daerah tetangga yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Aceh dan Kota Padangsidimpuan.
"Tujuan pos penyekatan tersebut adalah sebagai upaya kita untuk mengawasi masuk dan keluar hewan ternak dari luar daerah serta dari Kabupaten Tapanuli Tengah ke luar daerah," jelasnya.
Ditanya soal bagaimana nanti pengawasan pihaknya terhadap hewan ternak yang akan dikurbankan pada perayaan Idul Adha, Herman Suwito mengatakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Tengah akan melakukan pengawasan secara ketat.
"Nanti kita akan turun ke lokasi untuk memastikan kondisi kesehatan hewan ternak tersebut sebelum dilakukan pemotongan," pungkasnya. (Ssg/Lno)