- Pebri
Diduga Salah Sasaran, Remaja Asal Palembang Terkena Anak Panah Saat Terjadi Tawuran
Palembang, tvOnenews.com - Diduga menjadi korban salah sasaran saat terjadi tawuran di dekat rumahnya, Indra Trio (20), warga lorong Jayalaksana, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, harus mendapati perawatan medis usai pipi bagian sebelah kanannya tertancap busur anak panah.
Bahkan korban harus menjalani tindakan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang, pada Kamis (5/6/2025), lantaran busur anak panah masih tertancap di pipinya.
Kapolsek SU I Palembang, AKP Heri, membenarkan adanya korban tertancap busur anak panah yang saat ini telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Bari Palembang.
"Benar sekali, kami mendapati laporan bahwa ada korban tertancap busur anak panah di RSUD Bari. Korban ini merupakan korban salah sasaran saat terjadi peristiwa tawuran tak jauh dari rumah korban," jelas AKP Heri, saat diwawancarai di RSUD Bari Palembang, pada Kamis (5/6/2025) pagi.
Dari keterangan korban saat dimintai interogasi oleh petugas kepolisian, peristiwa yang dialaminya terjadi pada Kamis (5/6/2025) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Di mana ketika itu korban sedang keluar rumah bersama temannya untuk mencari makanan.
"Ketika korban dan temannya berada tak jauh dari depan lorongnya, tiba-tiba ada sekelompok pemuda mengejar korban dan temannya, hingga korban berlari. Tak lama setelah berlari, korban merasakan ada sebuah benda asing yang tertancap di pipinya sebelah kanan," tutur AKP Heri.
Masih katanya, karena benda tajam yang menancap pipi korban cukup dalam, akan dilakukan tindakan operasi oleh dokter RSUD Bari.
"Korban dalam kondisi sadar, setelah kami tanya sama tim kedokteran, dalam waktu dekat ini akan dilakukan tindakan operasi terhadap korban," ungkapnya.
Di tempat yang sama, dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bari, dr Desy menerangkan bahwa setelah tim dokter melihat dari kondisi benda yang tertancap di pipi korban, akan segera dilakukan tindakan operasi.
"Tindakan operasi untuk tatalaksana lebih cepat, mengangkat anak panah dan selanjutnya di opname," tutupnya. (peb/nof)