Anak Rimba di Jambi mulai menanam Tanaman Sawit..
Sumber :
  • Tim TvOne/ Tarmizi

Ikuti Perkambangan Zaman, Anak Rimba di Jambi Tanam Sawit

Kamis, 17 Maret 2022 - 15:49 WIB

Tebo, Jambi - Masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) atau Anak Rimba yang biasanya senang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain (melanggun), kini sebagian dari kelompok mereka sudah mulai mengikuti perkembangan zaman.

Meski jauh dari hiruk pikuk perkotaan, mereka menjadikan alam liar sebagai tempat tinggal yang nyaman. Namun ada kelompok tertentu dari Anak Rimba yang tersebar di Jambi kini mulai berkebun. Kelompok masyarakat adat itu tergabung dalam Temenggung Apung, yang menetap di kawasan hutan Desa Muara Killis, Kecamatan Tengah Ilir, Tebo, Jambi. Mereka mulai menjadikan buah kelapa sawit sebagai penyambung hidup di hutan. Sebelumnya, mereka hanya menjadikan tanaman karet dan jernang sebagai komoditas unggulan untuk dijual.

Ahmad Firdaus, pendamping Suku Anak Dalam wilayah Kabupaten Tebo, mengungkapkan bahwa mereka dulu sangat anti dengan tanaman sawit. Selain buah jernang dan tanaman karet, sejak tujuh tahun terakhir ini mereka sudah mulai berkebun kelapa sawit.

"Awalnya mereka tidak mau dan sangat anti dengan tananam sawit, dan berkat perkembangan zaman mereka sudah mulai ikut-ikutan berkebun kelapa sawit," ujar Pendamping SAD, Firdaus, pada tvOnenews.com, Kamis (17/3/2022).

Firdaus juga mengungkapkan bahwa pola mereka dalam berkebun kelapa sawit masih sangat minim dan hanya mengandalkan kesuburan tanah di lahan yang mereka miliki. "Sawit mereka tidak ada yang dipupuk, dan mereka juga khawatir sawit yang ditanam tidak menghasilkan buah yang maksimal," terangnya.

Meskipun hasil tanaman sawit mereka sedikit, kelompok Temenggung Apung ini masih tetap semangat merawat dan membersihkan tanaman mereka dari hama perusak. "Tanaman sawit mereka sudah mulai berbuah, tapi hasilnya belum begitu banyak seperti tanaman sawit masyarakat pada umumnya yang selalu dipupuk," jelasnya.

Sementara, Temenggung Apung, pimpinan SAD di Desa Muara Killis mengaku bahwa mereka menanam sawit hanya ikut-ikutan karena di sekitar lokasi tempat tinggal mereka banyak warga yang berkebun sawit. "Saya lihat hasil dari kebun sawit warga di sekitar kami tinggal ini hasilnya sangat menjanjikan, maka kami juga ikut tanam sawit," kata Temenggung Apung.

Dirinya juga mengaku kelompok yang ia pimpin saat ini sangat membutuhkan pihak PPL, untuk mengajarkan cara berkebun. Karena selama ini, lanjut Temenggung Apung, kelapa sawit yang ditanam sama sekali tidak menggunakan pupuk. "Kami SAD ini hanya ingin ada yang mengajarkan cara berkebun sawit, supaya hasil buah sawit kami lebih maksimal," tutup Temenggung. (Tarmizi/Wna)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral