- Zulfahmi
Dua Anggota DPRD Medan Terlibat Perkelahian di Toilet, BKD Turun Tangan
Sementara itu, menanggapi kabar yang beredar luas di kalangan Dewan dan awak media, Dodi Robert Simangunsong akhirnya pun buka suara. Dodi mengakui dan membenarkan adanya pertikaian dirinya dengan David Roni, tetapi menegaskan bahwa insiden ini bukan berkaitan dengan tugas mereka di Komisi III DPRD Medan.
"Masalah ini sudah lama, Bang, bukan urusan di Komisi III. di komisi, kita baik-baik saja," Dodi kepada sejumlah wartawan di Gedung Dewan.
Dodi menjelaskan bahwa konflik dipicu oleh kebiasaan David Roni yang sering memanggil nama staf komisi, Dodi Tambunan, dengan nada keras.
"Dia sering panggil 'Dodi' dengan suara keras, kesannya seperti menegur saya. Padahal yang dimaksud itu Dodi Tambunan. Saya cuma menegur dia, bilang kalau bisa panggil 'Tambunan' saja supaya tidak salah paham," katanya.
Namun, teguran tersebut rupanya tidak diterima dengan baik oleh David Roni.
"Pas kami ketemu di toilet, saya ingatkan lagi soal itu. Tapi dia malah tersinggung dan membalas dengan tindakan fisik," beber Dodi.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap petugas keamanan DPRD yang menurutnya tidak bertindak adil dalam melerai perkelahian tersebut.
"Saya merasa hanya saya yang dipegang oleh sekuriti, sementara dia (David) tidak. Akibatnya, dia masih sempat mencoba menendang saya dan hampir mengenai perut," sebutnya.
Dodi mengaku masih emosional terkait kejadian tersebut, sehingga enggan memberikan keterangan lebih jauh.
Insiden baku hantam antara kedua Anggota DPRD Medan ini akhirnya sampai ke telinga Badan Kehormatan Daerah (BKD) DPRD Kota Medan. Ketua BKD, Lailatul Badri, memastikan pihaknya akan segera memanggil kedua anggota dewan yang terlibat guna mengklarifikasi kejadian tersebut.
"Kami sudah menerima laporan dari beberapa wartawan mengenai insiden ini. Oleh karena itu, kami akan memanggil kedua anggota dewan yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan," ujar Lailatul Badri kepada wartawan.
Ia menegaskan bahwa BKD akan bersikap netral dan objektif dalam menangani kasus ini.
"Tujuan kami bukan untuk menghakimi siapa yang salah atau benar, melainkan untuk memahami duduk permasalahannya. Sampai saat ini, penyebab utama pertikaian masih belum jelas, sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut," tambahnya.