- tim tvOne/Ahmidal Yauzar
Dugaan Penganiayaan Siswi SMKN 1 Nisel hingga Tewas, Disdik Sumut Berikan Sanski Administrasi kepada Kepsek
Medan, tvonenews.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara (Pemrovsu) masih memberikan sanski administrasi disiplin kepada SZ (40) Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sidoari Nias Selatan (Nisel), yang diduga menganiaya muridnya YN (17) hingga menyebabkan meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK Disdik Sumut, Suhendri mengatakan, sanski administratif diberikan sampai menunggu hasil proses penyelidikan dari Polres Nias Selatan.
"Hukuman disiplin kepegawaian, nanti kita merujuk pada peraturan pemerintah tentang manajemen kepegawaian. Kalau dinonaktifkan nanti kita tindaklanjuti. Saat ini yang bersangkutan sudah dibekukan," kata Suhendri saat diwawancarai, Kamis (18/4/2024).
Suhendri bilang, pasca meninggalnya YN, Dinas Pendidikan Sumatera Utara berkoordinasi ke UPT Disdik Nisel untuk melakukan investigasi mengenai kebenaran adanya tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh kepala sekolah.
"Cabdisdik wilayah 14 sudah melakukan investigasi dan melakukan komunikasi ke pihak keluarga korban. Kami selaku Disdik Sumut merasa empati mendalam atas kasus yang menimpa keluarga korban," terangnya.
Dari hasil temuan di lapangan, Suhendri menjelaskan bahwa adanya dugaan tindakan kekerasan, meski begitu ia masih menunggu hasil proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.
"Kami juga berharap ada proses yang harus di jalani hingga sampai pada kesimpulan akhir dan ini masih proses. Mudah-mudahan semua pihak dapat memaklumi keadaan ini dan kami (Disdik Sumut) juga sedang menunggu hasil investigasi dari Polres Nias Selatan yang masih berproses," lanjut Suhendri.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Sumut telah memanggil SZ, Kepala Sekolah SMKN 1 Sidoari Nisel untuk memberikan penjelasan langsung mengenai kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya, akan tetapi kepala sekolah tersebut tidak dapat hadir.
"Sudah kita panggil yang bersangkutan melalui UPT Cabdisdik Nisel tetapi beliau tidak hadir karena hal tertentu. Beliau hanya mengirimkan surat berisi kronologis kejadian," ucap Suhendri. (ayr/wna)