- Tim TvOne/ Arifin
Heboh! Spanduk Gubernur Riau dan Anak Diduga Terima Suap Proyek Payung Mesjid An-Nur Pekanbaru
Pekanbaru, tvOnenews.com - Gubernur Riau, Syamsuar, dan anaknya, Muhammad Andri, dihadapkan pada tudingan menerima suap sebesar Rp2,5 miliar terkait proyek payung elektrik di Mesjid An-Nur Pekanbaru. Tudingan ini disampaikan oleh masyarakat melalui spanduk yang dibentangkan di kantor Kejati Riau.
Meskipun tudingan tersebut telah mencuat, Syamsuar tidak menganggapnya sebagai masalah. Ia membantah dugaan suap yang dialamatkan kepadanya.
Spanduk tersebut mencantumkan tulisan, "Diduga Andri, Anak Gubernur Riau, Menerima Suap Rp2,5 Miliar dalam Proyek Payung Mesjid Agung An-Nur."
Selain itu, spanduk tersebut juga menuduh istri Gubernur Riau terlibat dalam korupsi makanan dan minuman di Biro Umum Pemprov Riau, serta memonopoli proyek.
Syamsuar menjelaskan, "Tidak ada yang perlu diluruskan, yang jelas saya dan anak saya tidak melakukan hal tersebut," usai rapat dengan Komisi V DPR RI dan seluruh bupati se-Riau di Kediaman Gubernur Riau.
Syamsuar mengungkapkan bahwa proyek payung tersebut telah selesai dikerjakan. Meskipun mengalami keterlambatan dari jadwal semula, kini payung yang menyerupai payung di Mesjid Nabawi sudah dapat dinikmati.
"Pada Kamis pekan depan, kami akan mengadakan kegiatan 1 Muharram dengan Ustadz Adi Hidayat di Mesjid An-Nur, dan payung tersebut sudah selesai. Kita bisa melihatnya bersama-sama nanti," ujar Syamsuar.
Sebagai informasi, renovasi dan pembuatan payung elektrik di Masjid An-Nur Pekanbaru, Riau, masih belum selesai. Berdasarkan perjanjian kontrak, proyek ini seharusnya selesai pada akhir Desember 2022.
Namun, proyek tersebut terus mengalami penundaan meski telah diberikan perpanjangan waktu dua kali. Kabid Cipta Karya PUPR Riau, Thomas, sebelumnya menyatakan bahwa proyek ini diharapkan selesai sebelum perayaan Idul Fitri 2023.
Pada saat itu, proyek senilai Rp42 miliar ini seharusnya sudah selesai karena akan digunakan oleh Gubernur Syamsuar untuk salat Id. Namun, proyek tersebut tetap tidak terselesaikan. Akibatnya, Syamsuar melaksanakan salat Id di halaman Kantor Gubernur Riau.
Tidak terselesaikannya proyek semakin terungkap setelah kontrak resmi dibatalkan pada 8 April lalu. Sejak saat itu, semua pekerjaan terhenti dan baru dapat dilanjutkan setelah dilakukan audit oleh Inspektorat Riau.
Namun, setelah ditelusuri, proyek pembangunan payung tersebut ternyata dilanjutkan secara diam-diam. Padahal, saat itu proyek masih dalam tahap pemeriksaan inspektorat.
Ustadz terkenal, Abdul Somad atau UAS, juga ikut mengomentari proyek pembangunan tersebut. UAS menyindir proyek tersebut dengan mengunggah video yang menjelaskan bahwa bahan-bahan payung yang digunakan tidak kokoh.
Video yang diunggah oleh UAS mendapat beragam komentar dari netizen. Postingan tersebut dibagikan oleh UAS melalui akun Instagram pribadinya, @ustadzabdulsomad_official.
"Bagi yang merindukan Masjid Nabawi, silakan datang ke Masjid Raya An-Nur Pekanbaru," tulis UAS dalam postingan di akun media sosialnya.
Video tersebut berisi gambar proyek yang belum terselesaikan. Terdengar seorang pria menjelaskan kondisi terpal payung yang mirip ban.
"Ini payungnya, Tuan Guru, sudah hancur. Seperti yang saya katakan sebelumnya, terpal ini seperti terpal biasa, seperti terpal banner, itulah sebabnya tidak kuat saat terkena angin," ujar pria tersebut.
Tidak heran, postingan UAS memperoleh beragam komentar. Netizen menganggap postingan UAS sebagai sindiran tajam terhadap Pemerintah Provinsi Riau yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
(man/fna)