news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pegawai Lembaga Pemasyarakatan menunjukkan hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Perempuan.
Sumber :
  • syamsul maarif

Rayakan Hari Bakti Pemasyarakatan ke 61, Warga Binaan Pamer Kerajinan Bernilai Ekonomis

kerajinan tangan karya warga binaan mulai tas jinjing, tas pesta, tudung makanan, bingkai foto hingga kursi sofa dan roti dijajakan di Kantor Imigrasi Makassar
Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB
Reporter:
Editor :

Makassar, tvOnenews.com - Beragam kerajinan tangan mulai dari tas jinjing, tas pesta, tudung makanan, bingkai foto hingga kursi sofa dijajakan di halaman Kantor Imigrasi Makassar, Senin (21/4/2025).

Produk-produk yang dijajakan tersebut adalah hasil kerajinan tangan dari warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang sudah dilatih hingga terampil. Hasil buah tangan para warga binaan ini tidak kalah menarik dengan kerajinan-kerajinan yang terdapat di pasar-pasar, maupun di toko-toko kerajinan.

“Kegiatan pameran ini adalah dalam rangka merayakan hari Pemasyarakatan yang ke 61,” ujar Yohan Widayati salah satu pegawai Lapas Khusus untuk tahanan perempuan.

“Produk-produk yang dihasilkan beragam dan pasarnya sudah sampai di Jakarta. Semua barang ini adalah hasil kerajinan tangan para warga binaan kami,” tambahnya.

Yohan menyebutkan bahwa untuk warga binaan khusus lapas perempuan saat ini dihuni 388 warga binaan dan 12 bayi titipan. Sehingga seluruh warga binaan yang memiliki keterampilan bisa mengasah dan menghasilkan barang-barang kerajinan bernilai ekonomis. 

Bunga, salah satu pendamping pameran hasil kerajinan warga binaan menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan tangan berbeda-beda tergantung jenis kesulitan dari jenis kerajinan tangan yang dihasilkan. 

“Untuk tudung makanan, yang membutuhkan waktu adalah rangka yang dharus diukur sama persis dalam satu lusinnya, termasuk juga untuk pembuatan tas-tasnya,” ujarnya.  

Sementara itu menurut Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Abdi Widodo Subgaio, konsep pemasyarakatan adalah bukan penjara melainkan pembinaan sehingga setiap warga binaan bisa mendapatkan keahlian dan keterampilan baru, sehingga ketika kembali ke masyarakat nanti, warga binaan bisa langsung mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri.

“Konsep pemasyarakatan yang bukan penjara melainkan pembinaan yang diterapkan di lapas-lapas sangat bermanfaat, karena selain menambah keterampilan warga binaan, ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan warga binaan itu sendiri,” ujar Abdi.

Selain kerajinan tangan berupa tas dan tudung makanan serta roti bikinan warga binaan lembaga pemasyarakatan perempuan, warga binaan laki-laki juga membuat kerajinan tangan berupa figura, hingga pakaian jadi.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral