news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden Joko Widodo Kenakan Baju Adat Tanimbar Maluku di Sidang Tahunan MPR-DPR.
Sumber :
  • tvOnenews.com - Julio Saputra

Presiden Pakai Baju Adat Tanimbar saat Sidang Tahunan MPR-DPR RI, Ini Penjelasan Akademisi dan Budayawan Maluku

Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat pria suku Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku dalam sidang tahunan MPR-DPR pada Rabu (16/8/2023).
Kamis, 17 Agustus 2023 - 01:57 WIB
Reporter:
Editor :

Ambon, tvOnenews.comPresiden Joko Widodo mengenakan baju adat pria suku Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku dalam sidang tahunan MPR-DPR di gedung parlemen senayan Jakarta.

Baju adat tersebut dipakai untuk mengangkat kebudayaan dan pakaian suku Tanimbar Maluku ke panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.

Peristiwa ini dianggap langkah dan membuat heboh Masyarakat di Provinsi berjuluk Negeri Raja-raja ini. Berbagai tanggapan dan ucapan terima kasih ditujukan kepada sang presiden.

Lalu bagaimana tanggapan masyarakat para budayawan maupun akademisi soal baju adat asal tanimbar yang dipakai oleh Presiden Joko Widodo. Dan apa sebenarnya makna baju adat tenun bagi Masyarakat suku Tanimbar, Maluku ini?

Pemaknaan kain tenun Tanimbar yang kerap kali digunakan dalam acara adat dan acara resmi di era saat ini bukanlah sekedar busana untuk mempercantik penampilan oleh penggunanya. Namun lebih dari itu, Kain tenun Tanimbar adalah indentitas the culture masyarakat yang berdiam di kawasan Kepulauan Tanimbar dan tidak mudah untuk digambakan secara totalitas di dalam kain tenun itu. Hal ini tentunya memiliki keterkaitan dengan kesakralannya yang masih tetap dijaga hingga kini.

Jauh sebelum negara ini ada, masyarakat Tanimbar telah bersolek dengan kain tenun Tanimbar, dan merupakan pakian adat yang memiliki nilai kesakaralan dan merupakan ciri dengan ragam motif atau ragam gambar dalam lekukan benang yang dipintal dari kapas yang diolah menjadi benang untuk kemudian dijadikan kain dan pakaian.

Dr. Paulus Koritelu, Ketua tim Ahli Cagar Budaya Maluku yang juga merupakan Akademisi Universitas Pattimura Ambon menjelaskan dalam kaitan dengan busana kain Tanimbar yang dipakai oleh Presiden Joko Widodo pada agenda Paripurna DPRD jelang HUT RI ke 78, bahwa dalam sejarahnya, kain tenun Tanimbar awalnya hanya dihiasi dengan 22 ragam motif, dimana ragam motif ini memiliki makna, dan motif motif yang telah menyatuh dalam hasil rajutan benang yang dipintal menjadi secarik kain akan digunakan berdasarkan motif yang disesuaikan dengan momen.

Menurut tokoh Intelektual Tanimbar ini, Kain Tenun Tanimbar dalam penyebutan lebih terkenal dengan dua kata atau bahasa yaitu Bakan dan Tais. Dimana dua kata ini berarti kain tenun. Penggunaan kata Bakan dan Tais dipengaruhi oleh keadaan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang memiliki lima bahasa daerah yaitu, (1) Bahasa Fordata yang digunakan oleh warga KKT di Wilayah Larat, Seira dan Fordata. (2) Bahasa Yamdena yang dipakai oleh hampir semua orang Yamdena baik bagian Timur maupun barat. (3) Bahasa Selaru digunakan orang pulau Selaru yang merantau ke pulau Lain. (4) Bahasa Selawasa untuk orang di Kawasan Batu Putih, Wermatang dan lain lain. (5) Bahasa Makatian yang dipakai oleh warga Desa Makatian.

Berita Terkait

1
2 3 4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral