- Erdika
Malu Diketahui Sebagai PSK, Begini Pengakuan Korban Begal Modus Open BO via Michat
Kendari, tvOnenews.com - Seorang wanita berinisial MD (33) mengaku menjadi korban pencurian dengan kekerasan atau begal di Jalan Bumi Praja Boulevard, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
MD menceritakan peristiwa yang ia alami. Awalnya, ia bersama rekannya berinisial MK berada di salah satu hotel yang ada di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Tiba-tiba, MK mendapat orderan via aplikasi MiChat dari si pelanggan yang tak lain adalah pelaku. MK kemudian menawarkan ke korban MD hingga akhirnya keduanya pun sepakat dan janjian bertemu di hotel tersebut.
Setelah mendatangi hotel tersebut, pelaku ternyata memilih tempat lain untuk melakukan kencan dengan MD yakni di Jalan Bumi Praja Boulevard, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Korban pun sepakat dan keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di sana, pelaku menghentikan kendaraannya di tempat sepi. Tiba-tiba, pelaku menarik tas korban yang berisi uang dan HP. Korban berusaha melawan dan berteriak, akan tetapi pelaku mengambil obeng dan menusuk bagian wajah korban hingga terluka.
Usai terluka dan tidak berdaya, korban berteriak dan meminta pertolongan warga, namun pelaku langsung tancap gas dan kabur meninggalkan lokasi tersebut.
"Dia tusuk pipi ku pakai benda tajam, kemudian dia bawa lari tas ku," kata MD saat ditemui di Mako Satreskrim Polresta Kendari.
Usai barang-barangnya dicuri dan dianiaya (begal), ia sempat kebingungan untuk melaporkan peristiwa yang ia alami ke polisi. Alasannya, ia malu dengan profesi PSK yang ia tekuni. Namun, ia tidak punya pilihan lain sebab tas yang dibawa kabur oleh pelaku berisi uang Rp 3 juta dan 1 buah HP.
MD mengatakan, uang dan HP tersebut adalah satu-satunya barang yang ia miliki apalagi ia adalah pendatang dan belum mengetahui situasi di kota Kendari. Bahkan tidak memiliki banyak teman di Kendari dan rekan-rekannya yang ia kenal selama ini hanya berkomunikasi via HP yang digasak pelaku saja.
"Rencananya saya mau balik mi ke Jakarta tapi itu uang ku sama HP dibawa, jadi saya tidak tahu mau ke mana mi. Saya beranikan saja melapor," tambahnya.
Saat diinterogasi polisi, MD kerapkali kebingungan menceritakan peristiwa yang ia alami. Bahkan, sejumlah keterangan yang ia berikan ke polisi berbeda-beda.
Keterangan awal yang diberikan kepada penyidik, ia mengaku dibegal saat melintas di TKP. Namun, setelah pelaku ditangkap, korban begal membuat keterangan lain dan mengakui bahwa dia berkenalan dengan pelaku via aplikasi MiChat. Bahkan, dia tidak dibegal saat melintas, melainkan dirampok saat keduanya berboncengan mencari tempat kencan.
"Saya ketemu di MiChat, saya tidak tahu mau alasan apa pak," pungkasnya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan, pelaku begal berhasil ditangkap oleh Buser 77 di Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Minggu (6/8), malam.
"Dari tangan pelaku, polisi menyita sepeda motor, jaket, obeng, dan HP milik pelaku. Saat ini, pelaku masih menjalani interogasi di Mako Polresta Kendari," pungkasnya.(emr/mtr)