- zainal arifin
Anak Bunuh Ayah Kandung, Pelaku Berdalih Korban Tewas Kecelakaan di Jalan
Bahkan, pelaku masih berlagak atau 'acting' menangis meratapi kepergian sang ayahanda yang begitu mendadak di halaman teras kompartemen kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.
Namun, berkat kejelihan pihak kepolisian membaca banyaknya kejanggalan dari pernyataan pelaku serta logika alibi yang dibangunnya selama ini. Akhirnya, pelaku langsung dibawa oleh anggota kepolisian untuk dimintai keterangan.
Mungkin karena alibi dan kedoknya mulai dibongkar polisi. Hartono mengungkapkan, pelaku sempat berusaha kabur dari lokasi kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya. Namun berhasil digagalkan oleh petugas kepolisian yang langsung meringkus pelaku untuk dibawa ke dalam mobil milik petugas.
"Lalu, di RS Bhayangkara, dia sempat mau kabur, tapi dipanggil Polisi. Iya, dia masih beralibi kecelakaan terus. Tapi ketahuan polisi. Langsung ditangkap di situ," katanya.
Menurut Hartono, pelaku diduga kuat sudah merencanakan aksi tersebut sejak lama. Apalagi selama ini, pelaku kerap kali terlibat percekcokan dengan korban.
Ya masalahnya tetap sama. Yakni, perihal kasus penggadaian mobil Fortuner milik korban yang dilakukan oleh pelaku secara diam-diam.
"Dulu sempat abah diajak ke Jakarta, untuk cari mobil Fortuner itu. Abahnya dibohongi, gak ketemu-ketemu. Malah abahnya ditinggal di Jakarta. Sampai balik sendiri. Sebelum puasa, dua bulan lalu. Abah menagih ke pelaku sudah berkali-kali mungkin 10 kali ditipu terus," pungkasnya.
Sebelumnya, tersangka berinisial AUO (25) ditangkap polisi kurang dari 24 jam, setelah kasus diselidiki oleh anggota gabungan Tim Jatanras Polrestabes Surabaya dan Polsek Sukomanunggal.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, motif pelaku nekat menghabisi korban karena diduga dipicu perasaan kesal dan sakit hati terhadap korban.
"AUO (identitas pelaku), motif karena sakit hati atau kesal (dengan perilaku korban semasa hidup)," pungaksnya. (zaz/far)