news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kejam, Anak Bunuh Ayah Kandung Berdalih Korban Kecelakaan.
Sumber :
  • zainal arifin

Anak Bunuh Ayah Kandung, Pelaku Berdalih Korban Tewas Kecelakaan di Jalan

Seorang ayah di Surabaya tewas dianiaya anak kandungnya sendiri. Peristiwa ini sempat tak diketahui oleh warga dan korban sempat diduga tewas akibat kecelakaan.
Selasa, 8 April 2025 - 15:46 WIB
Editor :

Surabaya, tvOnenews.com - Seorang ayah di Surabaya tewas dianiaya anak kandungnya sendiri. Peristiwa ini sempat tidak diketahui oleh warga dan korban sempat diduga tewas akibat kecelakaan.

Belakangan polisi berhasil menangkap anak pertama korban yang tak lain adalah pelaku pembunuhan ayah kandungnya.

Penemuan jenazah misterius di sebuah pekarangan rumah yang sempat menggemparkan warga Sukomanunggal Surabaya akhirnya terungkap.

Ternyata pelaku pembunuhan terhadap lansia laki-laki berinisial MS (65) yang tergeletak dengan luka robek pada kepala sisi belakang di pinggir Jalan Raya Darmo Permai II nomor 21, Sukomanunggal, Surabaya, Sabtu (5/4/2025), merupakan anak pertamanya sendiri berinisial AUO (22).

Informasinya, korban MS merupakan pengusaha atau juragan jual beli mobil bekas, yang dikaruniai empat orang anak.

Sedangkan, pelaku AUO merupakan anak sulung dari empat bersaudara, yang sebelumnya diketahui bekerja sebagai anggota pelayaran.

Namun, pelaku diberhentikan dari pekerjaannya itu karena terlibat kasus penyelundupan solar, pada tahun lalu.

Menurut keponakan korban, Hartono, gelagat pelaku AUO yang mencurigakan sudah diketahui oleh pihak keluarga sejak menerima kabar aneh dari pelaku sendiri setibanya di rumah pukul 06.00 WIB, pada hari kejadian.

Mulanya, pukul 01.00 WIB, Pelaku AUO dan korban diketahui sedang bepergian berboncengan motor Honda Scoopy.

Korban MS rencananya hendak mengambil kembali Mobil Toyota Fortuner miliknya, yang digadaikan diam-diam oleh sang anak atau pelaku, sejak beberapa bulan lalu.

Nah, pelaku sempat menjanjikan bahwa pihak si penyedia gadai bakal mengembalikan mobil itu, saat bertemu di parkiran minimarket kawasan Krembangan, Surabaya.

Meskipun telah ditunggu di lokasi tersebut, pihak si penggadai tak kunjung tiba atau mengembalikan mobil tersebut.

Menurut Hartono, itu cuma akal-akalan si pelaku yang enggan mengembalikan mobil tersebut kepada korban.

Oleh karena itu, keduanya memutuskan kembali pulang ke rumah di kawasan Jalan Pahang, Tanjung Perak, Pabean Cantikan, Surabaya.

Setibanya di rumah, keduanya kembali cekcok perihal urusan pengembalian mobil yang sudah terlanjur digadaikan tersebut.

Hingga akhirnya, pelaku kembali beralasan bahwa si penyedia gadai, bakal menemui mereka di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya.

Sehingga, mereka harus menuju ke lokasi tersebut agar dapat memperoleh mobil itu kembali.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, korban kembali dibuat berang dengan ulah pelaku.

Ternyata, informasi yang disampaikan pelaku mengenai pengembalian mobil yang digadaikan itu, lagi-lagi cuma isapan jempol belaka.

Tak pelak, cekcok pun pecah di antara keduanya. Nah, menurut Hartono, di kawasan jalan tersebut, pelaku mengeksekusi korban.

Korban yang duduk di bangku boncengan motor, langsung dibuat terkapar terjerembab jatuh di pinggir jalan, setelah dipukul dengan siku tangan kiri pelaku.

"Nah, Abahnya mungkin marah. Lalu anaknya jengkel. Disikut, jatuh, mungkin kepalanya pusing. Karena masih hidup, ditambah lagi (dipukul sama anaknya)," ujarnya saat ditemui di depan teras rumahnya, kawasan Pabean Cantikan, Surabaya, pada Senin (7/4/2025) siang.

Mungkin, karena terlanjur kalap berkalang rasa emosi, pelaku kembali melukai kepala korban menggunakan benda tumpul yang terdapat di dekat lokasi.

"Mungkin dipukul pakai kayu atau batu. Lukanya memar tapi parah," tambahnya.

Nah, setelah pelaku mengeksekusi korban, Hartono kembali menceritakan, pelaku lantas kembali pulang ke rumah mengendarai motor Honda Scoopy, pukul 06.00 WIB, seraya membawa tas milik korban.

Dan setibanya di rumah, pelaku menceritakan narasi cerita rekaannya sendiri yang menyebutkan sang ayahanda tewas karena terlibat kecelakaan parah di lokasi tersebut.

Hartono menggambarkan, selama menceritakan kejadian nahas tersebut, pelaku berlagak berkalang tangis hingga menjerit-jerit.

Namun, anehnya, rintihan tangis yang diekspresikan, sama sekali tidak menunjukkan adanya air mata dari kedua mata pelaku.

Lantaran merasakan adanya kejanggalan, seisi rumah yang tak lantas percaya dengan cerita tersebut, akhirnya memutuskan mendatangi lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban.

"Kami langsung ke lokasi, ternyata sudah ditangani polisi, dan kami sampaikan ada kejanggalan," ungkapnya.

Jenazah korban ternyata sudah dievakuasi oleh anggota Polsek Sukomanunggal ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Setelah melihat berbagai kejanggalan pada luka korban, Hartono menambahkan, pihak keluarga besar menyetujui untuk dilakukan autopsi.

Lalu bagaimana dengan pelaku yang saat itu turut berada di kamar mayat melihat jenazah korban. Hartono mengungkapkan, pelaku tetap saja mempertahankan alibinya bahwa tewasnya sang ayah karena kecelakaan.

Bahkan, pelaku masih berlagak atau 'acting' menangis meratapi kepergian sang ayahanda yang begitu mendadak di halaman teras kompartemen kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Namun, berkat kejelihan pihak kepolisian membaca banyaknya kejanggalan dari pernyataan pelaku serta logika alibi yang dibangunnya selama ini. Akhirnya, pelaku langsung dibawa oleh anggota kepolisian untuk dimintai keterangan.

Mungkin karena alibi dan kedoknya mulai dibongkar polisi. Hartono mengungkapkan, pelaku sempat berusaha kabur dari lokasi kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya. Namun berhasil digagalkan oleh petugas kepolisian yang langsung meringkus pelaku untuk dibawa ke dalam mobil milik petugas.

"Lalu, di RS Bhayangkara, dia sempat mau kabur, tapi dipanggil Polisi. Iya, dia masih beralibi kecelakaan terus. Tapi ketahuan polisi. Langsung ditangkap di situ," katanya.

Menurut Hartono, pelaku diduga kuat sudah merencanakan aksi tersebut sejak lama. Apalagi selama ini, pelaku kerap kali terlibat percekcokan dengan korban.

Ya masalahnya tetap sama. Yakni, perihal kasus penggadaian mobil Fortuner milik korban yang dilakukan oleh pelaku secara diam-diam.

"Dulu sempat abah diajak ke Jakarta, untuk cari mobil Fortuner itu. Abahnya dibohongi, gak ketemu-ketemu. Malah abahnya ditinggal di Jakarta. Sampai balik sendiri. Sebelum puasa, dua bulan lalu. Abah menagih ke pelaku sudah berkali-kali mungkin 10 kali ditipu terus," pungkasnya.

Sebelumnya, tersangka berinisial AUO (25) ditangkap polisi kurang dari 24 jam, setelah kasus diselidiki oleh anggota gabungan Tim Jatanras Polrestabes Surabaya dan Polsek Sukomanunggal.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, motif pelaku nekat menghabisi korban karena diduga dipicu perasaan kesal dan sakit hati terhadap korban.

"AUO (identitas pelaku), motif karena sakit hati atau kesal (dengan perilaku korban semasa hidup)," pungaksnya. (zaz/far)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral