- zainal arifin
Anak Bunuh Ayah Kandung, Pelaku Berdalih Korban Tewas Kecelakaan di Jalan
Sehingga, mereka harus menuju ke lokasi tersebut agar dapat memperoleh mobil itu kembali.
Namun, setibanya di lokasi tersebut, korban kembali dibuat berang dengan ulah pelaku.
Ternyata, informasi yang disampaikan pelaku mengenai pengembalian mobil yang digadaikan itu, lagi-lagi cuma isapan jempol belaka.
Tak pelak, cekcok pun pecah di antara keduanya. Nah, menurut Hartono, di kawasan jalan tersebut, pelaku mengeksekusi korban.
Korban yang duduk di bangku boncengan motor, langsung dibuat terkapar terjerembab jatuh di pinggir jalan, setelah dipukul dengan siku tangan kiri pelaku.
"Nah, Abahnya mungkin marah. Lalu anaknya jengkel. Disikut, jatuh, mungkin kepalanya pusing. Karena masih hidup, ditambah lagi (dipukul sama anaknya)," ujarnya saat ditemui di depan teras rumahnya, kawasan Pabean Cantikan, Surabaya, pada Senin (7/4/2025) siang.
Mungkin, karena terlanjur kalap berkalang rasa emosi, pelaku kembali melukai kepala korban menggunakan benda tumpul yang terdapat di dekat lokasi.
"Mungkin dipukul pakai kayu atau batu. Lukanya memar tapi parah," tambahnya.
Nah, setelah pelaku mengeksekusi korban, Hartono kembali menceritakan, pelaku lantas kembali pulang ke rumah mengendarai motor Honda Scoopy, pukul 06.00 WIB, seraya membawa tas milik korban.
Dan setibanya di rumah, pelaku menceritakan narasi cerita rekaannya sendiri yang menyebutkan sang ayahanda tewas karena terlibat kecelakaan parah di lokasi tersebut.
Hartono menggambarkan, selama menceritakan kejadian nahas tersebut, pelaku berlagak berkalang tangis hingga menjerit-jerit.
Namun, anehnya, rintihan tangis yang diekspresikan, sama sekali tidak menunjukkan adanya air mata dari kedua mata pelaku.
Lantaran merasakan adanya kejanggalan, seisi rumah yang tak lantas percaya dengan cerita tersebut, akhirnya memutuskan mendatangi lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban.
"Kami langsung ke lokasi, ternyata sudah ditangani polisi, dan kami sampaikan ada kejanggalan," ungkapnya.
Jenazah korban ternyata sudah dievakuasi oleh anggota Polsek Sukomanunggal ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.
Setelah melihat berbagai kejanggalan pada luka korban, Hartono menambahkan, pihak keluarga besar menyetujui untuk dilakukan autopsi.
Lalu bagaimana dengan pelaku yang saat itu turut berada di kamar mayat melihat jenazah korban. Hartono mengungkapkan, pelaku tetap saja mempertahankan alibinya bahwa tewasnya sang ayah karena kecelakaan.