- miftakhul erfan
Meningkat 16 Persen, PT KAI Daop 7 Madiun Angkut 146.607 Penumpang Selama Natal dan Tahun Baru
Madiun, tvOnenews.com - Masa angkutan mudik natal dan liburan Tahun Baru 2024 selama 18 hari mulai tanggal 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024, PT KAI Daop 7 Madiun mengaku mengalami peningkatan jumlah penumpang hingga 16 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut menurut Wakil Kepala PT KAI Daop 7 Madiun Irene Margareth Konstantine, sebanyak 146.607 penumpang dari seluruh stasiun yang ada di wilayahnya, yakni Stasiun Ngawi, Magetan, Madiun, Jombang, hingga Stasiun Blitar.
Irene menyebutkan, dari data PT KAI Daop 7 Madiun, penumpang naik tertinggi pada periode Nataru tahun ini adalah dari Stasiun Madiun dengan 50.304 penumpang, disusul Stasiun Kediri dengan 19.956 penumpang, kemudian Stasiun Jombang 15.726 penumpang, Stasiun Blitar 12.723 penumpang dan Stasiun Tulungagung 11.808 penumpang.
“Pelanggan perhari selama angkutan Nataru tahun ini rata-rata 8.144 atau total selama 146.607 sejak 21 Desember hingga 7 Januari meningkat 16 persen dibandingkan periode Nataru tahun 2022-2023 dimana KAI melayani sebanyak 126.416 penumpang,” kata Irene saat press release di Kantor Humas Daop 7 Madiun, Selasa (9/1/2024).
“Peningkatan penumpang pada saat ini telah memecahkan rekor lebih tinggi dari pada periode 2019,” imbuh Irene.
Bahkan, Irene Margareth Konstantine juga menyebut jumlah penumpang massa angkutan Nataru tahun ini juga lebih tinggi dibanding angkutan Natal 2019 dan tahun Baru 2020 sebanyak 143.331. Dimana tahun tersebut merupakan jumlah penumpang tertinggi setelah adanya pembatasan penumpang sesuai tempat duduk.
“Puncak volume pelanggan pada periode angkutan Natal 2023 terjadi pada Selasa (26/12/2023) sebanyak 10.688 pelanggan. Adapun puncak masa tahun baru terjadi pada Senin (1/1/2024) sebanyak 10.101 pelanggan,” pungkas Irene.
Pencapaian ini juga tak lepas dari sisi positif ketepatan waktu atau On Time Performance keberangkatan KA mencapai 99,3 persen dan kedatangan KA mencapai 98,2 persen. Hal inilah yang menjadi alasan masyarakat lebih memilih menggunakan kereta api dibanding moda transportasi lainya. (men/far)