- tim tvone - imron
Sambung Rasa Bersama GMNI dan ‘Cipayung Plus’, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Sosok Pemimpin Negarawan
“Secara sosial budaya, stratifikasinya ditemukan di banyak lini. Karena saat ini kita di Jawa Timur, bawalah budaya Jawa Timur yakni Budaya Majapahit. Bhinneka Tunggal Ika. Agar terbangun moderasi dan toleransi serta kerukunan antar warga bangsa,” lanjutnya.
Gubernur Khofifah berharap, momen kebersamaan seperti ini dimana pimpinan Cipayung Plus berkumpul bersama dapat menciptakan situasi harmonious partnership yang baik. Untuk itu, ia berpesan untuk tidak merasa bisa menyelesaikan persoalan bangsa sendirian. Mari bangun sinergi dan kolaborasi.
"Maka kolaborasi dan sinergi yang kuat menjadi bagian penting membangun negeri ini," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak para mahasiswa untuk memahami dan mengembalikan konsep Trisakti dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Jadi apa yang sebetulnya digagas Bung Karno menjadi pondasi karakter bangsa berdaulat secara politik, seperti apa kita akan breakdown, bahwa kita berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya,” jelas Gubernur Khofifah.
Sebagimana pidato Bung Karno pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1956. Saat ini, Indonesia telah melewati taraf physical revolution dan taraf survival.
“Bung Karno menandaskan, sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya. Tugas atau pekerja rumah kita, apakah terkait investment of human skill, material investment, dan mental investment?. Ini tugas kita bersama,” pesannya.
Tugas tersebut bukan merupakan tugas yang sederhana, apalagi lanjutnya, saat ini Indonesia telah menyiapkan target menuju Indonesia Emas 2045.