- tim tvone - sandi irwanto
Kasus Pencabulan Siswi SD di Surabaya, Polisi Tetapkan Oknum Guru Madrasah Ibtidahiyah sebagai Tersangka, Ini Modusnya
Surabaya, Jawa Timur - Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya akhirnya menetapkan oknum guru sebagai tersangka, dalam kasus pencabulan yang dialami murid Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Kecamatan Tambaksari.
Usai ditetapkan sebagai tersangka pencabulan, oknum guru berinisial AR, 38, warga Surabaya langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan Polrestabes Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan melalui Kasatreskrim AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, penetapan tersangka terhadap AR, setelah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan tujuh saksi korban serta tiga saksi lainnya.
“Usai proses penyelidikan dan melakukan gelar perkara, akhirnya AR oknum guru yang diduga mencabuli siswinya ini ditetapkan tersangka. Ya, lami tetapkan AR sebagai tersangka," ungkap AKBP Mirzal.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini menambahkan, pihaknya memeriksa tujuh saksi korban. Tiga saksi lain salah satunya dari Kepala Sekolah SD Madrasah Ibtidaiyah di Jalan Kapas Madya Barat tersebut.
"Saat ini penyidikan terhadap tersangka masih kami lakukan. Ada tujuh saksi korban hingga saat ini yang sudah dimintai keterangan," terangnya.
Pencabulan yang dilakukan tersangka AR ini terjadi di sekolah tersebut. Tersangka bermodus membuat kuis untuk muridnya. Kuis ini kemudian membuat satu per satu murid dianggap benar dan lolos. Hingga menyisakan dua orang yang salah satunya korban yang melapor bersama orang tuanya.
Setelah menyisakan dua murid, tersangka mengajak ke gudang sekolah dan berkilah akan memberikan pelajaran indra perasa. Mata korban ditutup menggunakan hasduk, sementara tangannya terikat. Selanjutnya tersangka menyodorkan alat vitalnya ke korban. Aksi ini diketahui salah satu murid yang matanya tidak tertutup penuh saat itu.
Peristiwa tesebut kemudian dilaporkan kepada wali murid. Tidak terima anaknya diperlakukan tidak senonoh, wali murid tersebut melaporkannya kepada Kepala Sekolah. Ternyata, tidak hanya satu dua murid yang diperlakukan sama. Diduga masih ada sejumlah murid yang diperlakukan seperti itu.
Sejumlah walimurid pun kemudian melaporkan oknum guru tersebut ke SPKT Polrestabes Surabaya. Polisi menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk anak-anak yang diduga jadi korban. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. (msi/hen)