- Edy Cahyono
GEGER! Warga Ngantang Malang Heboh Arca Batara Guru di Candi Ganter Hilang
Malang, tvOnenews.com - Warga Ngantang, Malang di hebohkan hilangnya sebuah benda peninggalan purbakala yaitu sebuah Arca Batara Gutru di Candi Ganter, Desa Tulungrejo,Kabupaten Malang, Senin (20/2/2023).
Arca Batara Guru setinggi 216 cm berbentuk sosok Resi Batara Guru itu hilang di duga di curi orang. Hilangnya Arca di Candi Ganter pertama kali di ketahui oleh warga setempat saat hendak pergi ke ladang.
Menurut salah satu warga setempat bernama Suratman (72), sebelum di ketahui hilang, saya sempat mendengar suara kendaraan meraung sekitar jam 03.00 Wib. Suara tersebut terdengar jelas dan pada umumnya kendaraan yang suara meraung itu biasanya membawa beban berat.
"Kemungkinan itu kendaraan mengangkut Arca yang hilang itu, karena pada jam 3 pagi, tidak pernah ada suara mobil seperti itu, sepertinya membawa beban berat," kata Suratman.
Sementara warga lain bernama Bowo mengaku, hilangnya arca tersebut kemungkinan dini hari. Diduga arca itu hilang dicuri seseorang menggunakan kendaraan roda empat.
"Jadi sekitar pukul 03.00 WIB, warga mendengar suara kendaraan roda empat melintas dari arah candi. Tapi karena pagi sekali tidak ada yang lihat. Tahunya arca hilang saat ada warga yang melintas candi," kata Bowo.
Lebih lanjut Bowo menambahkan, bahwa dari jejak yang ditinggalkan, arca itu diambil dengan cara ditarik dan kemudian diseret menuju kendaraan roda empat.
"Soalnya di lokasi itu ada bekas seretan gitu. Kemungkinan diseret, kemudian diangkat sama beberapa orang dinaikan ke mobil, entah pikap atau apa mungkin,kurang paham," ungkapnya.
Saat ini, kasus hilangnya arca tersebut telah dilaporkan pihak desa kepada polsek terdekat dan masih dalam proses penanganan.
Kapolsek Ngantang Akp Hanis Siswanto membenarkan, jika pihaknya telah menerima laporan, terkait hilangnya sebuah arca di Candi Ganter.
"Iya, yang lapor dari pihak desa, namun laporan tersebut, kita teruskan ke Polres Batu. Saat ini oleh Polres Batu telah di lakukan olah TKP, untuk bahan penyelidikan lebih lanjut," kata Hanis.(eco/ade)