Akai unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung memprores penahanan ijazah siswa oleh sekolah.
Sumber :
  • timtvOnenews.com - Ilham Ariyansyah

Miris! Ratusan Ijazah Siswa Sekolah di Jawa Barat Masih Tertahan, Orang Tua Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung Sate

Rabu, 17 Januari 2024 - 17:58 WIB

Bandung, tvOnenews.com - Ratusan Orang tua siswa sekolah melakukan aksi protes di depan Gedung Sate, Bandung Jawa Barat, Rabu (17/01/2024). Aksi tersebut dilatari nasib ijazah anak-anak mereka yang masih tertahan di sejumlah sekolah di Jawa Barat. 

 

Menurut Furqon koordinatir aksi, aksi ini mewakili semua korban orang tua yang ijazah anaknya ditahan. Saat ini ia sudah menerima 414 aduan ijazah yang ditahan di berbagai level sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (SD) Menengah Pertama (SMP) Menengah Atas (SMA) Kejuruan (SMK) maupun Tsanawiyah. 

 

"Dan hari ini adalah satu. Etape dari. Rangkaian. Perjuangan kami untuk menuntut ijazah anak- anak yang ditahan oleh banyak sekolah ini karena itu pada kesempatan ini kami meminta dengan hormat kepada Gubernur Jawa Barat. Begitu juga walikota Bandung walikota cimahi Dan para bupati Kabupaten. Kota yang lainnya agar segera memproses. Kasus ijazah yang ditahan ini agar segera memastikan semua ijazah ijazah anak anak. Yang. Ditahan dibebaskan,"kata Furqon kepada wartawan.

 

Ia mejelaskan ada ratusan siswa yang sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena imbas dari penahanan ijazah yang dilakukan oleh sejumlah sekolah-sekolah yang ada di Jabar. 

"Segera diberikan karena anak anak butuh kepastian untuk masa depannya. Mereka ingin melanjutkan sekolah tertahan gara gara ijazahnya di sandera oleh sekolah, mereka ingin melamar pekerjaan sulit mendapatkan akses pekerjaan karena setiap melamar kerja selalu ditanyakan ijazah sementara ijazahnya disandera di sekolah,"ungkapnya.

 

Furqon juga menyampaikan penahanan ijazah sebagai tindakan yang zhalim karena hal itu membuat para anak-anak susah memiliki pekerjaan. 

 

"Karena itu sebagai melukai nurani anak dan orang tua semua, dimana masa tumbuh anak- anak akhirnya terganggu dan akhirnya bisa berdampak kepada pikologis mereka, mereka menjadi tidak percaya diri, minder dan masa depan mereka menjadi tidak jelas. Ini sesungguhnya tindakan yang zhalim,"ujarnya.

 

Furqon melanjutkan, dari berbagai daerah itu ada ratusan orang tua yang mengaku hingga saat ini ijazah anak-anak nya masih ditahan di sejumlah sekolah dan paling banyak berada di pendidikan swasta. 

 

"Dari 414 ijazah yang ditahan sekolah itu. Negeri ada 41 atau 9,9 persen, Swasta ada 373 kasus atau 90,1 Persen. Ada di berbagai kota. Kota Bandung, 281 kasus, Kota Cimahi 44 kasus, Kabupaten Bandung 54 kasus, Kabupaten Bandung Barat 20 kasus, Kabupaten Sumedang 4 kasus, Kabupaten Garut 3 kasus, Kabupaten Bogor 2 kasus. Kemudian sisanya satu kasus subang Kuningan Kabupaten, Purwakarta, kota Bekasi kota Bogor,"katanya.

 

"Dan penahanan ini sudah berlangsung bertahun-tahun ada yang angkatan 2023, 2022 hingga 2002 artinya ada yang setahun, dua tahun, lima tahu, sepuluh tahun bahkan belasan tahun di tahan di sekolah, bahkan sebagai banyak diantaranya mereka tidak bisa mendapatkan fotocopynya saja padahal mereka mau melamar kerja. Minimal fotocopynya yang dibutuhkan, tidak sedikit bahkan perusahaan membutuhkan ijasah asli karna ini sama saja dengan menyandra masa depan anak ini dengan mengacam masa depan anak,"jelas Furqon. 

 

(ila/ fis)

 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral