Kondisi Pidie Jaya Aceh Memprihatinkan, Lumpur Masih Tebal
Pidie Jaya, tvOnenews.com - Kondisi pascabanjir bandang di Desa Menasah Lok, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, hingga kini masih sangat memprihatinkan. Lumpur tebal bercampur air masih menutupi jalan desa maupun permukiman warga, membuat aktivitas dan akses masyarakat belum pulih.
Pantauan di lokasi menunjukkan jalan desa menuju jalan raya masih dipenuhi lumpur dan genangan air. Meski sekilas tampak biasa, namun ke arah jalan utama kondisi lumpur sangat tebal dan licin. Bahkan di sejumlah titik, genangan air bercampur lumpur mencapai ketinggian sekitar 50 hingga 60 sentimeter.
Ketebalan lumpur tersebut menyulitkan kendaraan yang melintas. Desa Menasah Lok sendiri merupakan salah satu wilayah yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Desa ini berada tepat di sisi aliran Sungai Merdu yang meluap saat banjir bandang menerjang kawasan tersebut.
Hingga empat hari setelah kejadian, kondisi di desa ini belum menunjukkan perubahan signifikan. Lumpur masih menumpuk di jalanan dan pemukiman warga, sementara air masih menggenang di sejumlah titik. Warga menyebut belum ada pembersihan besar-besaran yang dilakukan di lingkungan mereka.
Sementara itu, akses penghubung antarwilayah mulai dibuka secara terbatas. Jembatan Merdu yang menghubungkan Kabupaten Pidie Jaya dengan Kabupaten Bireuen saat ini sudah dapat dilalui melalui jembatan darurat yang dibangun oleh pemerintah setempat.
Namun demikian, kekhawatiran warga masih tinggi. Aliran Sungai Merdu dilaporkan membentuk jalur baru akibat banjir bandang, yang kini mengarah langsung ke permukiman warga di Desa Menasah Lok. Kondisi ini dinilai berpotensi memperparah dampak jika terjadi hujan susulan.
Selain infrastruktur, rumah-rumah warga juga masih tertimbun lumpur dan tanah. Di sejumlah titik, timbunan lumpur mencapai ketinggian sekitar satu meter dan belum dibersihkan sama sekali. Hingga kini, warga terdampak masih mengungsi di posko pengungsian yang berada di sekitar kantor Bupati Pidie Jaya.
Warga berharap adanya bantuan segera, terutama penyediaan air bersih, alat berat untuk pembersihan lumpur, serta hunian sementara. Pasalnya, banyak rumah yang tidak lagi layak ditempati karena berada sangat dekat dengan aliran Sungai Merdu yang kini semakin melebar.