Jejak Kasus Penculikan Bilqis: Ditemukan di Jambi Usai 3 Kali Dijual
Makassar, tvOnenews.com - Balita perempuan bernama Bilqis yang sempat hilang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan di Provinsi Jambi setelah enam hari menghilang. Bilqis diduga menjadi korban penculikan anak dan perdagangan orang.
Peristiwa ini berawal pada Minggu, 2 November, ketika Bilqis bermain di area playground Taman Pakui Sayang Makassar.
Saat itu sang ayah, Dimas, tengah melatih tenis di lapangan yang berada di lokasi yang sama. Dimas mengaku masih beberapa kali memanggil putrinya dan dijawab. Namun, pada satu momen berikutnya, Bilqis tidak lagi memberi respons.
Merasa khawatir, Dimas menghentikan aktivitasnya dan mulai mencari Bilqis bersama rekannya. Ia sempat menduga anaknya telah dijemput sang istri, namun dugaan itu terbantahkan setelah istrinya menyatakan tidak menjemput Bilqis.
Keesokan harinya, Dimas mendapatkan rekaman CCTV dari sebuah kafe dekat lokasi. Dalam rekaman tersebut, Bilqis terlihat bersama seorang perempuan dan dua anak lainnya.
Pencarian menemukan titik terang pada hari ketiga. Perempuan yang terekam CCTV itu diamankan polisi pada Rabu, 5 November, meski keberadaan Bilqis belum diketahui. Informasi berkembang bahwa kasus ini terkait dugaan sindikat perdagangan anak.
Setelah penyelidikan intensif, polisi menemukan Bilqis dalam kondisi selamat di Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu, 8 November.
Bilqis kemudian dipulangkan ke Makassar pada Minggu, 9 November, dan menjalani pemeriksaan kesehatan di Mapolrestabes Makassar. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda kekerasan fisik pada korban.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, menyatakan penyelidikan masih berlanjut dan pihaknya mendalami dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Sementara itu, perempuan dalam CCTV diketahui bernama Sri Yuliana. Ia mengaku menjual Bilqis sebesar Rp3 juta kepada seseorang yang ia kenal lewat grup media sosial.
Sri Yuliana mengklaim awalnya ingin merawat Bilqis, namun karena kebutuhan ekonomi, ia memutuskan menjual anak tersebut.
Banyak pihak mengecam kasus ini, termasuk tokoh publik Haikal Hasan, yang menegaskan pentingnya kewaspadaan orang tua.
Polisi saat ini masih memburu pihak lain yang terlibat dalam dugaan jaringan perdagangan anak tersebut.