news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Khairul Umam Jelaskan Cara Pandang Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

Rabu, 24 September 2025 - 09:15 WIB
Reporter:

Jakarta, tvOnenews.com - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menjadi panggung perbedaan sikap dua pemimpin dunia yaitu Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Trump yang berbicara hampir satu jam menegaskan skeptis terhadap PBB, bahkan mempertanyakan fungsi organisasi multilateral itu. 

Sebaliknya, Prabowo justru menegaskan kepercayaan pada multilateralisme dan peran PBB dalam menjaga perdamaian dunia.

Pengamat politik luar negeri, Ahmad Khairul Umam, menilai perbedaan ini menjadi momentum penting, terutama terkait isu Palestina. 

Menurut Umam, Trump secara terbuka membully PBB, sementara Prabowo menyebut PBB sebagai rumah multilateralisme. 

Ini menegaskan Indonesia tetap memegang politik luar negeri bebas aktif, tapi dengan logika baru versi Prabowo.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan dukungan terhadap two-state solution sebagai jalan keluar konflik Israel-Palestina. Ia bahkan menggunakan logika terbalik yaitu bila Israel mengakui dan melindungi kedaulatan Palestina, maka Indonesia siap mempertimbangkan pengakuan terhadap Israel. 

Pandangan ini dinilai unik, namun juga berpotensi menimbulkan salah tafsir jika tidak ditempatkan dalam kerangka solusi dua negara.

Selain itu, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam post-conflict governance, termasuk kemungkinan mengirimkan 20.000 pasukan perdamaian ke Palestina. 

Langkah ini, menurut Umam, menunjukkan ambisi Indonesia memperluas peran global sekaligus menjaga konsistensi dukungan terhadap Palestina.

Situasi geopolitik saat ini disebut berbeda dari sebelumnya. Banyak negara Barat, termasuk Eropa, Kanada, Australia, hingga Inggris, yang historisnya mendukung Israel, mulai menggeser sikap mereka dan memberikan pengakuan terhadap Palestina. 

Lebih dari 70 persen anggota PBB kini sudah mengakui kedaulatan Palestina.

Meski demikian, tantangan masih besar. Hak veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB berpotensi menghambat implementasi resolusi. 

Menurutnya, pengakuan formal dari negara-negara Barat tidak otomatis menghentikan praktik ethnic cleansing di Gaza.

Tekanan ekonomi, embargo militer, dan pembatasan kerja sama strategis disebut harus menjadi langkah berikutnya agar Israel benar-benar berubah sikap.

Di sisi lain, perang di Gaza membawa efek domino global, mulai dari Selat Hormuz, Laut Merah, hingga jalur rantai pasok energi dunia.

Dengan kontrasnya gaya pidato Trump dan Prabowo, publik menilai Indonesia tengah mendefinisikan ulang prinsip bebas aktif dengan sentuhan khas Prabowo: bukan konfrontasi, melainkan diplomasi. 
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:51
03:20
01:39
04:51
10:26
04:58

Viral