- X @timnasindonesia
Media Belanda Kaget Bukan Main, Padahal Patrick Kluivert Dulu Jadi Bintang Papan Atas di Eropa, Gara-gara Timnas Indonesia Justru...
tvOnenews.com - Kabar pemecatan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia terus jadi perbincangan hangat di Eropa.
Media Belanda, Sportnieuws.nl, bahkan menyebut bahwa legenda sepak bola itu adalah “korban Indonesia” setelah gagal membawa Garuda terbang ke Piala Dunia 2026.
"Mantan pesepakbola papan atas Patrick Kluivert korban Indonesia: suporter yang marah mendapatkan keinginannya setelah tidak ikut Piala Dunia," tulis media Belanda, Sportnieuws.nl, dalam tajuk laporan mereka.
- Tim tvOnenews - Taufik Hidayat
Menurut laporan itu, kegagalan Indonesia menembus Piala Dunia 2026 menjadi pemicu utama berakhirnya kerja sama antara Kluivert dan PSSI.
Meski sempat menunjukkan sinyal positif di beberapa laga kualifikasi, langkahnya terhenti setelah dua kekalahan beruntun melawan Irak dan Arab Saudi yang membuat peluang Garuda pupus.
Menariknya, Sportnieuws.nl juga menyoroti fakta bahwa Kluivert sempat mempertahankan asa Indonesia cukup lama, berkat fondasi kuat yang sudah dibangun pendahulunya.
Namun, tekanan publik dan ekspektasi tinggi dari suporter akhirnya menjadi beban berat bagi sang pelatih.
- Instagram @iraqnt_en
"Para penggemar menuntut pemecatan pelatih nasional tersebut, dan pada hari Kamis, terungkap bahwa ia memang telah pergi. Sebuah pernyataan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia menyatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk berpisah. Kontrak Kluivert berlaku hingga 2027," lanjut laporan itu.
Dalam pernyataan resmi PSSI, disebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat berpisah secara baik-baik, meski kontrak Kluivert sejatinya masih berlaku hingga 2027.
Federasi juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi pelatih asal Belanda itu dan stafnya selama berada di Indonesia.
Selain Kluivert, dua asistennya dari Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat juga turut meninggalkan posisi mereka.
- tvOnenews/Taufik Hidayat
Ini menandai berakhirnya era kepelatihan “beraroma Belanda” yang sempat mendominasi skuad Garuda dalam beberapa bulan terakhir.
Bagi Kluivert sendiri, pemecatan ini menjadi catatan pahit lain dalam karier kepelatihannya.
Sebelumnya, ia juga diberhentikan oleh klub Turki Adana Demirspor hanya setelah lima bulan bekerja. Kini, bersama Indonesia, masa jabatannya pun berakhir singkat hanya sembilan bulan.
"Bagi Kluivert, ini menandai kemunduran lain dalam karier kepelatihannya. Ia dipecat setelah hanya lima bulan menjabat sebagai manajer klub Turki Adana Demirspor. Kini, ia dipecat setelah hanya sembilan bulan," tutup Sportnieuws.nl.
Dengan berakhirnya masa kepelatihan Patrick Kluivert, PSSI kini harus segera mencari sosok baru yang mampu mengembalikan kepercayaan publik dan membangun ulang Timnas Indonesia pasca kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara itu, di Belanda, publik justru menilai Kluivert hanyalah korban dari ekspektasi besar dan tekanan luar biasa dari para suporter Indonesia yang dikenal sangat fanatik terhadap tim kebanggaan mereka. (asl)